Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Kurang Perhatikan Pulau Kosong
Oleh : Harjo/Dodo
Sabtu | 07-07-2012 | 15:44 WIB
permadi-sh.gif Honda-Batam
Permadi, SH.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Pemerintah dinilai melakukan pembiaran terhadap keberadaan pulau-pulau yang kosong tak berpenghuni, terlebih yang berada di kawasan perbatasan negara seperti di Kepulauan Riau.


Penilaian itu disampaikan oleh Permadi, mantan anggota DPR RI yang juga dikenal sebagai salah satu praktisi metafisika dalam perbincangan dengan batamtoday di Tanjunguban, Sabtu (7/7/2012).

"Harusnya pemerintah memperhatikan keberadaan pulau-pulau kosong, terutama di wilayah perbatasan, untuk menjaga pertahanan dan ketahanan bangsa dari rongrongan dari negara asing. Sudah banyak contoh, pulau terluar justru dikelola dan dikuasai oleh negara lain," kata Permadi.

Menurutnya, keberadaan pulau kosong itu dapat dioptimalkan pemerintah dengan infrastruktur pendukung seperti listrik dan air bersih agar seluruh nelayan bisa menempati pulau yang sampai saat ini belum dihuni.

Pria yang selalu memproklamirkan dirinya sebagai penyambung lidah Bung Karno ini juga menilai  pemerintah belum memiliki political goodwill untuk memperhatikan wilayah perbatasan terutama pulau yang masih kosong. Sehingga, sampai saat ini masih terlalu banyak pulau, seperti di wilayah Kepri yang sama sekali belum dihuni. 

“Keinginan dari pemerintah terkesan belum ada untuk menjaga pulau yang ada di wilayah perbatsan, sehingga masih terbiarkan begitu saja,” terangnya.

Justru, kata Permadi, yang terjadi adalah pembiaran oleh pemerintah agar pulau-pulau itu tetap kosong sehingga ada kesempatan bagi para cukong  dan pengusaha serta warga asing untuk menguasainya, selain tak menutup kemungkinan kedepan juga akan lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi. 

“Sepertinya memang ada pembiaran. Tidak menutup kemungkinan ada deal-deal tertentu antara pemerintah dengan pengusaha atau orang asing, demi kepentingan pribadi dan golongan,” paparnya.

Jika hal tersebut terus dibiarkan, Permadi mengatakan bukan tidak mungkin wilayah Indonesia secara satu per satu akan diklaim dan dikuasai oleh negara lain. 

“Karena hal tersebut sudah ada contohnya secara nyata, seperti Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, yang justru dicaplok negara lain," tambahnya.