Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diskon Hingga 30% untuk Cincin dengan Bahan Dasa

Opalfactory, Kreasi Home Industri Dengan Memanfaatkan Batu Alam
Oleh : sumantri
Sabtu | 12-02-2011 | 18:42 WIB
Rio_Opalfactory.JPG Honda-Batam

Rio, Staff Opalfactory yang menunjukkan salah satu hasil kreasi home industri opalfactory

Batam, batamtoday - Bebatuan alam, ditangan para penggiat home industri ternyata bisa memiliki nilai ekonomis. Tidak semua batu alam tentunya bisa digunakan atau dibentuk untuk tujuan estetika. Tetapi beberapa jenis saja, terutama bebatuan yang memiliki kadar basa yang tinggi (padat), yang bisa dibentuk untuk berbagai tujuan estetika hingga yang benar-benar memiliki nilai ekonomis yang tnggi. Salah satu contoh bebatuan alam yang memiliki nilai ekonomi adalah permata, intan dan berlian atau yang sejenisnya. namun masalahnya jenis bebatuan ini sukar didapat, bahkan untuk mendapatkannya diperlukan penggalian yang dalam dan menelan biaya besar.

Tak patah arang, Opalfactory, suatu gerai aksesories yang berlokasi di Nagoya Hill Super Blok, menghadirkan beragam aksesories berbahan dasar bebatuan. Namun tentu saja gerai yang ada didepan Hypermart Nagoya Hill ini tidak menyediakan aksesories dari batu mulia atau bebatuan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. 

"Kami menjadikan Opal Stone, batu asli yang berasal dari Australia sebagai ikon Opalfactory. Di gerai ini opal stone di bentuk menjadi berbagai aksesories, seperti kepala gesper (ikat pinggang), cincin, liontin, gelang, berbagai bentuk patung binatang seperti Gajah, Kucing, Harimau, Singa, Ular dll," papar Rio, staff opal factory, kepada batamtoday, Sabtu 12 Februari 2011.

Selain itu, menurut Rio, Opal Stone, diyakini oleh sebagian orang, terutama turis asing asal Australia, sebagai bebatuan yang memberikan sugesti rasa tenang bagi penggunanya. Tak hanya itu, Opal Stone jika dibentuk menyerupai binatang tertentu, akan memberikan kesan indah dan beda pada ruangan.

Untuk sebuah batu opal yang telah dibentuk menjadi kepala gesper misalnya dihargai sekitar Rp 50 hingga Rp 70 ribu. tergantung rumitnya motif yang diaplikasikan pada Opal Stone tersebut. Sejauh ini menurut pengakuan Rio, kebanyakan pengunjung yang berminat memiliki Opal Stone yang telah dibentuk adalah turis asing, terutama yang berasal dari Australia, atau setidaknya pernah tinggal dan mengerti kultur Australia.

Dan kabar baiknya Opalfactory memberikan special diskon bagi mereka yang menginginkan Opal Stone yang telah dibentuk menjadi sebuah perhiasan cincin atau kalung atau liontin, dan memakai rangka dari perak Bali. Diskon yang diberikan bervariatif hingga 30 persen.