Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditanggung Sepenuhnya oleh Pemilik APC Aussie I

Perbaikan Jembatan VI Barelang Telan Biaya Rp11 Miliar
Oleh : Ocep/Dodo
Rabu | 04-07-2012 | 16:09 WIB

BATAM, batamtoday - Setelah satu bulan mengalami kerusakan sejak Rabu (06/06) bulan lalu akibat tertabrak tongkang APC Aussie, biaya perbaikan Jembatan VI Raja Kecik sudah bisa diperkirakan membutuhkan sekitar Rp11 miliar.


Istono, Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam mengatakan perkiraan itu diperoleh setelah selama sebulan belakangan pihaknya melakukan survei sekaligus membuat disain perbaikan jembatan.

Selain itu BP Batam juga menggunakkan referensi dari proyek-proyek yang ada untuk menghitung biaya perbaikan tersebut.

"Biayanya diperkirakan kalau memakai referensi proyek yang kami dapatkan, range-nya Rp10-11 miliar," katanya, Rabu (4/7/2012).

Menurutnya, biaya sebesar itu sudah termasuk biaya survei dan pembelian komponen material jembatan yang rusak termasuk bearing yang sudah dimasukan dalam disain perbaikan Jembatan yang disusun Tim Survey BP Batam, LAPI ITB, dan PT VSL Indonesia.

Sejauh ini BP Batam mengungkapkan sudah merampungkan 95% disain perbaikan jembatan yang rencananya akan disusun dalam bentuk proposal kemudian untuk diserahkan ke pemilik kapal untuk dievaluasi.

"Disain perbaikan sudah 95%. Kurang lebih dua minggu melakukan survei, dua minggu menyusun disain, dan sekarang sudah hampir selesai," jelasnya.

Ia menegaskan biaya perbaikan sepenuhnya akan ditanggung pemilik tongkang APC Aussie yang menabrak jembatan.

Dananya sendiri akan menggunakan jaminan asuransi tongkang yang bersangkutan setelah Istono menyampaikan pemilik kapal juga sudah menyatakan akan menanggung.

Sesuai rencana, pihak pemilik tongkang akan menerima proposal perbaikan Jembatan VI yang sudah disusun kemudian akan menyerahkan ke pihak asuransi.

"Pihak asuransi akan melakukan evaluasi, jika dia setuju ya sudah, kalau menolak mereka harus punya argumentasi engineering," tambahnya.

Sementara itu perhitungan waktu perbaikan pun praktis tidak ada perubahan dari sejak BP Batam mulai melakukan survei pasca kerusakan.

Menurut Istono, pengerjaan perbaikan permanen fisik jembatan tetap akan memakan waktu sekitar 4-5 bulan, namun pengerjaannya belum bisa dipastikan kapan dimulai karena proposalnya sendiri masih dalam proses.