Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soroti Insiden Mahasiswa Dibanting, Sekum Muhammadiyah: Cara Kekerasan Bukan Jalan Selesaikan Masalah
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-10-2021 | 14:52 WIB
A-abdul-muti.jpg Honda-Batam
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Profesor Abdul Muti. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Aksi oknum aparat yang membanting mahasiswa saat menggelar demonstrasi di Kabupaten Tangerang Rabu (13/10/2021), terus menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Profesor Abdul Muti bahkan turut berkomentar atas insiden tersebut.

Dia menilai cara-cara kekerasan terhadap rakyat Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa tidak dapat dibenarkan. Meskipun belakangan, mahasiswa yang diduga menjadi korban kebrutalan oknum polisi itu tidak mengalami cedera fisik.

"Walaupun secara fisik tidak ada masalah, tetapi cara-cara kekerasan tidak bisa menjadi jalan penyelesaian masalah," kata Abdul Muti kepada wartawan, Kamis siang (14/10/2021).

Sebuah video viral menampilkan seorang mahasiswa yang sempat dibanting aparat berunjuk rasa di Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/10/2021) kemarin.

Setelah itu, beredar video lanjutan yang menampilkan mahasiswa tersebut memberikan keterangan pers tentang kondisinya. Dia tampak didampingi seorang anggota kepolisian dari Polresta Tangerang.

Saat memberikan keterangan melalui video, mahasiswa itu sesekali memegang tengkuk lehernya. Dia memastikan jika kondisinya baik-baik saja, meskipun merasakan pegal-pegal setelah dibanting.

"Nama Faris dari Himaka Banten. Saya nggak ayan, saya juga nggak mati, sekarang masih hidup. Dalam keadaan biasa-biasa saja, walau sedikit pegel-pegel," kata dia dalam video.

Teranyar, oknum polisi berinisial NP meminta maaf atas perbuatan brutalnya. Personel Opsnal Polresta Tangerang itu kini menjalani proses pemeriksaan di oleh Divisi Propam Mabes Polri.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani