Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PPDB Kota Batam 2012

Kalau Ada yang Minta Uang, Lapor Disdik
Oleh : Ocep/Dodo
Rabu | 04-07-2012 | 11:42 WIB
muslim-bidin-baru.gif Honda-Batam
Muslim Bidin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam.

BATAM, batamtoday - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam akan menindak tegas oknum kepala sekolah atau guru yang meminta uang dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).


Hal itu ditegaskan Muslim Bidin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Rabu (4/7/2012).

Dikatakannya, saat ini PPDB di sekolah negeri sangat banyak peminatnya. Tetapi dirinya meminta ini jangan menjadikan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi.

"Kalau ada temuan pungutan dari sekolah segera lapor ke dinas pendidikan," tegasnya.

Ia mengatakan orangtua calon siswa, saat ini tidak perlu lagi harus mengantri di sekolah untuk mendaftarkan anak-anaknya. Cukup dengan menggunakan fasilitas internet dan mencari sekolah yang diinginkan, orangtua sudah dapat memasukan nama anaknya mejadi salah seorang pendaftar.

"Saat ini jumlah pendaftar dari PSB online khususnya di SMA 5 sudah sekitar 700 orang. Sementara yang kita buka di Kepri Mall dan BCS Mall ada sudah mencapai 300 orang," jelasnya.

Muslim menjelaskan, setiap harinya sekolah hanya dapat melayani hingga dua ratus orang pendaftar saja. Ini dikarenakan jika melebihi angka tersebut, menurutnya pelayanan yang diberikan pihak sekolah tidak akan maksimal.

"Jika lebih dari itu pasti tidak akan maksimal. Kalau sudah begitu pasti akan timbul kesan jelek. Makanya kita membuka PSB online di mall-mall," paparnya.

Sementara kuota untuk anak-anak yang menetap di sekitar sekolah menurutnya diberikan sebelum PPDB dimulai.

Muslim mengatakan agar tidak terjadi kekeliruan, pihaknya bekerjasama dengan RT dan RW setempat.

"Besarnya 20 persen sebelum PSB dimulai. Saat mendaftar kita minta KK dan Akte asli," jelasnya.

Ia menjelaskan, KK dan Akte asli diminta pihak sekolah dengan harapan tidak ada kecurangan. Pasalnya tahun lalu ketika pihaknya meminta surat domisili, banyak ditemukan calon siswa yang bukan berasal dari lingkungan sekitar sekolah.

"Tahun kemarin terjadi seperti itu. Kita banyak menemukan tempat tinggal calon siswa bukan di sekitar sekolah. Kita menduga ada penjualan surat domisili. Makanya tahun ini kita meminta KK dan Akte asli," tuturnya.