Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Antrian BBM Sepanjang 1 Km

Tak Becus Urus Perusda Karimun, Usmantono Didesak Mundur
Oleh : Khoiruddin Nasution/Dodo
Rabu | 04-07-2012 | 11:39 WIB
spbu-karimun-antri.gif Honda-Batam
Antrian panjang di SPBU Karimun yang bersumber dari ketidakbecusan Dirut Perusda mengelola perusahaan.

KARIMUN, batamtoday - Beberapa kalangan menilai Direktur Utama Perusahaan Daerah (Dirut Perusda) Usmantono dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya. Bahkan Bupati Karimun didesak memberhentikan dengan tidak hormat Dirut Perusda tersebut, karena dengan sengaja melakukan pembiaran, yang mengakibatkan kelangkaan Bahan Bahan Minyak (BBM) jenis premium di Karimun ini. 


Tokoh masyarakat, Johari Muhammad alias Wak Jo kepada batamtoday, Rabu (4/7/2012) di depan Hotel Aston mengatakan, kegagalan Dirut Perusda Karimun bukan hanya ketersendatan penyediaan BBM di Karimun saja. Bahkan lebih tragis lagi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkannya, sangat jauh dari yang ditargetkan kepadanya.

“Anak perusahaan yang berada di bawah Perusda ini merupakan sumber pendapatan yang tidak pernah putus pemasukannya. Bahkan pendapatan dari situ, memiliki grafik yang sangat stabil. Antara lain, SPBU, pengelolaan pasar, SPBB dan terakhir pengelolaan Air Bersih,” terangnya.

Sehingga menurut Wak Jo, sangat mustahil jika PAD dari Perusda Karimun mengalami defisit keuangan. Dan anehnya, untuk merawat dan membenahi kantornya sendiri-pun, Perusda di bawah kepemimpinan Usmantono ini tidak sanggup.

“Ini sangat aneh, jangankan untuk menyetor ke PAD, Kantor Perusda sekarang ini saja, beda tipis  dengan kuburan. Terus kemana saja pendapatan yang dihasilkan anak perusahaan Perusda itu. Kalau tidak sanggup, Usmantono seharusnya tahu diri dan lebih gentlemen, mundur atau diturunkan dengan tidak hormat. Kalau masyarakat kecil yang sudah berbicara, akan lain ceritanya,” tegasnya mengancam.           

Pantauan di lapangan, karena tidak sanggup membeli minyak eceran seharga Rp15 ribu per setengah liter, ribuan kenderaan roda dua dan empat rela antri sepanjang 1 kilometer di SPBU Karimun, hanya untuk  mendapatkan Bahan Bahan Minyak (BBM) jenis premium. Antrian sepanjang 1 kilometer tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB malam tadi.       

Namun pemandangan yang sangat aneh begitu  kelihatan, ketika ribuan kenderaan mengantri, para operator SPBU tetap melayani pembelian bensin sesuai permintaan konsumen, tanpa melakukan pembatasan. Akibatnya, setiap kenderaan roda empat mengisi full tangki kendaraannya. Tentunya proses pengisian ini akan memakan waktu yang tidak sedikit.

Kemudian, operator yang diterjunkan, jumlahnya satu orang untuk melayani satu jalur. Padahal, masing-masing jalur memiliki 2 pompa. Sehingga kuat dugaan, akan memberikan kesempatan kepada para mafia BBM untuk kembali masuk ke dalam antrian, setelah sebelumnya menimbun minyak yang barusan dibelinya dengan harga subsidi.              

Dan ternyata dugaan itu terbukti, setelah Kapolres Karimun, AKBP Benyamin Sapta T SIk  turun langsung ke lapangan pada pukul 20.00 WIB malam tadi. Sebuah metrotrans diamankan karena diduga sebelumnya telah mengisi BBM di SPBU Karimun, dan masih mengikuti antrian, untuk membeli BBM jenis premium, beberapa jam kemudian.