Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Satgas Minta Pemda Siapkan Masker untuk Siswa SD saat Pembelajaran Tatap Muka
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 08-10-2021 | 11:16 WIB
tatap-muka-belajar14.jpg Honda-Batam
Ilustrasi belajar tatap muka di sekolah. (Dok BTD)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau sebaiknya memberi masker gratis untuk siswa SD saat dilaksanakan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Rabu (6/10/2021), menyatakan hal itu setelah melihat cukup banyak siswa yang tidak menggunakan masker dengan benar setelah pulang dari sekolah.

Ia menolak temuan itu disebut sebagai kasuistik lantaran cukup banyak terjadi di sekolah maupun di luar sekolah. Jika dibiarkan, potensi penularan terhadap siswa, teman-teman di sekolah dan guru, serta keluarganya cukup besar.

"Saya lihat sendiri ada guru yang tidak menegur siswa SD yang tidak menggunakan masker dengan benar. Ada juga orang tua siswa yang membiarkan anak-anaknya hanya memegang masker saat pulang sekolah. Tentu ini tidak dapat dibiarkan," ucapnya, yang juga mantan Kadis Kesehatan Kepri dilansir dari laman Diskominfo Kepri.

Salah satu penyebab siswa hanya memegang masker tersebut yakni masker yang diberikan orang tuanya merupakan masker untuk orang dewasa, bukan masker anak-anak. Semestinya, masker yang digunakan untuk siswa SD adalah masker anak-anak sehingga nyaman, dan tidak kebesaran.

"Kalau anak-anak menggunakan masker orang dewasa, tentu tidak pas, longgar, tidak efektif, dan tidak nyaman. Karena itu, Satgas kabupaten dan kota harus turun tangan memberi bantuan masker anak-anak kepada para siswa," katanya.

Ia mengemukakan PTM tingkat SD-SMA di Kepri yang dimulai sejak tiga hari lalu, patut disyukuri seiring dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kepri turun dari Level III ke Level I. Cara mensyukurinya, dengan cara tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah para pelajar, guru, dan anggota keluarga tertular dari COVID-19.

Masyarakat, terutama pelajar dan guru tidak boleh lengah, apalagi euforia berlebihan seolah-olah COVID-19 sudah tidak ada. COVID-19 sampai sekarang masih mengancam kabupaten dan kota di Kepri, karena itu harus diwaspadai.

Kewaspadaan massal harus terbentuk, tanpa panik untuk agar Kepri bebas dari COVID-19.

Saat ini, kasus aktif COVID-19 di Kepri tinggal 159 orang, drastis turun dibanding kondisi sebelum Agustus 2021 yang mencapai lebih dari 7.000 orang.

"Pakai masker dengan tepat, jaga jarak, dan rajin-rajin mencuci tangan adalah cara yang tepat untuk mencegah diri kita dari COVID-19," tuturnya.

Editor: Yudha