Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lembah Klang Terancam Krisis Air Bersih
Oleh : Redaksi/Mg
Selasa | 03-07-2012 | 16:58 WIB
Waduk_Selangor.jpg Honda-Batam
Waduk di daerah Lembah Klang, foto:gettyimages

PUTRAJAYA, batamtoday - Krisis air bersih mulai melanda daerah Lembah Klang, Malaysia. Cuaca kemarau yang panjang disinyalir menjadi faktor utama menurunya debit air di waduk yang menyangga kebutuhan air kota tersebut.


Seperti dilaporkan Departemen Energi, Tehnologi Hijau dan Air Malaysia, kapasitas produksi air terhitung sejak 30 Nuni 2012 lalu sekitar 4,420 juta liter per hari. Sedangkan kebutuhan untuk daerah tersebut mencapai 4,371 juta liter. Selisih produksi dan kebutuhan per hari hampir memenuhi titik maksimum.

"Untuk mencegah krisis benar-benar terjadi, Kementrian telah memerintahkan perusahaan penyedia air Selangor (Syabas) untuk dapat menggesah produksi sampai pada tataran maksimum," tulis pernyataan resmi Departemen Energi Malaysia dalam situs resminya, Selasa(3/7/2012).

Cuaca yang panas dan kering di Lembah Klang saat ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya penggunaan air. Disisi lain, kondisi tersebut juga mempengaruhi debit air pada waduk utama. Hal ini membuat situasi makin kompleks.

Sementara itu, Syabas sebagai perusahaan penyedia air bersih menyatakan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif. Terkait menipisnya stok air bersih dan susutnya debit air pada waduk utama, perusahaan yang bekerjasama dengan yarikat Pengeluar Air Sungai Selangor Sdn Bhd (SPLASH) itu telah menyediakan sejumlah tangki penampungan di daerah yang terkena dampak utama.

"Kami telah menyiapkan tanki di sejumlah titik yang diprediksi akan terkena dampak krisis," dikutip dari situs Kementrian Energi Malaysia.