Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gila, Harga Bensin 600 ml Rp15 Ribu

Masyarakat Menjerit, Pemerintah Tidak Ambil Pusing
Oleh : Khoiruddin Nasution/Dodo
Selasa | 03-07-2012 | 12:46 WIB
bensin_eceran.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

KARIMUN, batamtoday – Masyarakat Karimun menjerit. Pasalnya, satu- satunya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melayani masyarakat, stok BBM-nya tak mampu memenuhi kebutuhan.


Akibatnya, harga eceran minyak jenis bensin, yang berada di kios-kios kecil mencapai Rp15 ribu per 600 mililiter. Namun Pemerintah Daerah Karimun, melalui Perusahaan Daerah (Perusda) yang mengkelola SPBU Karimun, tidak ambil pusing.

Pantauan batamtoday, jika SPBU Karimun tutup, maka kios-kios kecilpun akan menimbun bensin ecerannya, menunggu hari menjelang sore. Sehingga masyarakat karimun yang ingin membeli bensin dengan harga Rp10 ribu per 1,3 liter (botol air mineral ukuran besar-red.) tidak didapatinya.         
 
Namun, ketika jam sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB sampai dini hari, maka penjual eceran tadi akan mengeluarkan bensin ecerannya yang berukuran 600 mililiter (botol air mineral ukuran sedang-red.) dengan harga Rp15 ribu per botol.

Warga Pelipit Sei Lakam,  Togar Manalu kepada batamtoday di kios bensin eceran mengaku heran dengan perilaku pejabat yang di Karimun. Terlebih Dirut Perusda yang mengelola SPBU Karimun.     

Pasalnya, hanya SPBU Karimun satu-satunya SPBU darat yang ada di Karimun. Padahal, jumlah kenderaan yang ada di Karimun, tidak sebanding dengan kapasitas tangki di SPBU tersebut. Sehingga praktek monopoli itu, tidak diimbangi dengan kesiapan penyediaan minyak jenis premium, untuk masyarakat Karimun.

Bukan rahasia umum lagi, jika ferry angkutan antar pulau, juga membeli minyak bensin di SPBU darat yang ada di Karimun. Ironinya, Pemkab Kerimun tidak bersedia memberikan rekomendasi kepada pengusaha swasta membuka SPBU darat lainnya, maupun SPBU laut di Pulau Karimun Besar ini.

“Dugaan saya sangat kuat, pembiaran yang mereka (pengelola SPBU-red) lakukan dengan memberikan kelonggaran kepada pengusaha kios – kios kecil, adalah untuk mendapatkan upeti dari pengusaha minyak eceran tadi. 

Buktinya, mereka tidak pernah keberatan jika jenis mobil tertentu membeli minyak hingga lima kali sehari dengan kapasitas tangki full, itu kan aneh. Untuk apa menimbun minyak begitu banyak, kalau tidak untuk di jualkembali dengan harga selangit,” duganya.

Hingga berita ini diunggah, Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Kabupaten Karimun, Usmantono tidak pernah berhasil ditemui. Bahkan nomor HP yang selalu ia gunakan bernada tidak aktif.