Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPRD dan PNS Sekwan Bintan Terancam Tak Terima Gaji
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 02-07-2012 | 18:00 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Anggota DPRD dan staf Sekretariat Dewan Kabupaten Bintan terancam tertunda gajiannya mengingat uang sebesar Rp738 juta yang hendak digunakan untuk membayar malah digondol rampok di Tanjungpinang, Senin (2/7/2012).


Hal itu dikatakan Kabag Keuangan Sekwan DPRD Bintan E. Erianto pada batamtoday Senin (2/7/2012) kepada wartawan saat ditemui di Satuan Reskrim Polres Tanjungpinang.

"Mau tak mau, untuk bulan ini, kemungkinan kita tidak menerima gaji, karena hal ini juga akan kami laporkan ke Bupati dan Kementerian Keuangan, tetapi tetap menunggu hasil proses hukum dan penyidikan dari Polisi," sebutnya.

Erianto juga mengatakan pelaksanaan pengambilan uang untuk membayar gaji di DPRD Bintan, sering dilakukan secara bersama-sama. Namun hanya pada hari ini, Bendahara Sekwan Nur Affandi ditemani staf Deddy Carly karena pegawai lainnya sedang mempersiapkan administrasi pembagian gaji.

"Biasanya, kalau ambil uang ke bank tidak pernah meminta pengawalan, karena sering dilakukan secara bersama-sama, dan kadang dua mobil, tetapi pada hari ini, hanya mereka berdua yang berangkat dan langsung pula kejadian seperti ini," sebut Erianto.

Sementara itu, menurut Nur Affandi saat kejadian dirinya sedang membuka ban mobilnya yang saat itu gembos, tiba-tiba seorang pria yang tidak dikenal, langsung membuka pintu bagian kiri mobil Mitsubishi Kuda bernomor polisi BP 1384 TA dan mengambil kantong berisikan uang, lalu langsung melarikan diri.

"Saya sempat mengejar. dan menarik bajunya. Bahkan baju saya juga ditarik hingga koyak, tetapi karena pelaku sudah naik motor bebek Vega saat itu, hingga tidak bisa lagi tertahan," ujarnya.

Nur juga mengaku, ada dugaan kalau dirinya sudah diintai sejak dari bank karena melihat ban mobilnya ada indikasi sengaja digemboskan dengan mengunakan paku yang ditancapkan ke dalam ban. Hal itu terlihat dari paku yang tertancap di ban terkesan masih baru.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Mariyon mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran dan penyelidikan terhadap pencurian dengan kekerasan itu. Selain melakukan upaya penyelidikan, pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP dan meminta sejumlah keterangan saksi atas kejadian tersebut.

"Kita sudah lakukan olah TKP, dan menyelidiki bagaimana modus dan motif yang dilakukan pelaku mengingat lokasi kejadian merupakan kawasan yang sangat ramai," ujarnya.