Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkominto Bantah Ada Kebocoran Data Aplikasi PeduliLindungi, karena Terus Dimuktahirkan
Oleh : Redaksi
Senin | 06-09-2021 | 08:52 WIB
johny_plate_b.jpg Honda-Batam
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomifo) Johnny G Plate (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomifo) Johnny G Plate mengatakan, Kementerian Kominfo dan pihak terkait lainnya terus memutakhirkan aplikasi PeduliLindungi.

Persiapan ini dilakukan jelang digunakannya aplikasi PeduliLindungi untuk berbagai sektor, salah satunya industri yang berkaitan dengan ekspor.

"Pemutakhiran kebijakan dan penyiapan implementasi di lapangan terus dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan terkait," ujar Johnny, Minggu (5/9/2021).

Ia mengatakan, Kementerian Kominfo, Badan Siber dan Sandi Negara, Kementerian Kesehatan dan PT Telkom terus mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi untuk memfasilitasi adaptasi tatanan kehidupan baru di masa pandemi covid-19 di berbagai sektor.

Sebab, aplikasi yang diluncurkan pada April 2020 lalu ini akan dimanfaatkan untuk pelacakan vaksinasi Covid-19.

Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan diberlakukan untuk Industri yang berorientasi kepada ekspor. "Di sektor industri, peningkatan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi dilakukan dengan berkoordinasi bersama Kementerian Perindustrian," katanya.

Ia juga berupaya meyakinkan masyarakat tentang keamanan data pengguna aplikasi PeduliLindungi. Johnny menegaskan, kasus beredarnya sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo bukan menandakan kebocoran data di aplikasi yang diluncurkan April 2020 lalu tersebut.

Johnny menjelaskan, berdasarkan penelusuran Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), penyebaran informasi sertifikat vaksinasi Covid-19 milik Presiden dilakukan menggunakan fitur pemeriksaan sertifikat PeduliLindungi.

Proses akses dengan memasukan input informasi NIK, lokasi vaksinasi, dan jenis vaksin berdasarkan sumber informasi yang tersedia di publik.

"Jadi, kasus ini tidak menandakan adanya kebocoran data di aplikasi PeduliLindungi, Data pengguna Pedulilindungi hingga saat ini terus dijaga agar selalu aman," kata Johnny.

Meski begitu, Johnny mengatakan berupaya meningkatkan keamanan dengan telah melakukan migrasi Sistem PeduliLindungi ke Pusat Data Nasional (PDN) pada 28 Agustus 2021 pukul 14.00 WIB.

"Saat ini Kementerian Kominfo juga telah membentuk satgas bersama BSSN, Kementerian Kesehatan, dan PT Telkom untuk meningkatkan pemantauan kinerja dan keamanan data PeduliLindungi di PDN," katanya.

Editor: Surya