Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Membaca Respon Masyarakat pada Vaksinasi Door To Door
Oleh : Opini
Senin | 16-08-2021 | 14:36 WIB
A-VAKSINASI-BIN-21.jpg Honda-Batam
Vaksinasi door to door yang digelar BIN. (Foto: Ist)

Oleh Satrio Ramadhan

PEMERINTAH terus merealisasikan target vaksinasi Covid-19 nasional guna mewujudkan kekebalan komunal. Masyarakat pun mengapresiasi percepatan vaksinasi Pemerintah, termasuk vaksinasi door to door yang dilakukan Pemerintah.

Badan Intelijen Negara (BIN) telah menyiapkan ribuan dosis vaksin untuk pelajar SMP-SMA dan Warga di wilayah Jawa Tengah. Hal tersebut bertujuan agar herd immunity atau kekebalan kelompok dapat dicapai sebelum tahun 2021 berakhir, yakni 70 persen populasi sudah dilakukan vaksinasi. Untuk mencapai target tersebut BIN berinisiatif untuk melakukan vaksinasi secara door to door.

Sistem door to door tersebut mengadopsi dari beberapa negara seperti di Afrika, Georgia, Philiphina dan Amerika Serikat. Ternyata vaksinasi secara door to door tersebut dinilai paling efektif, bisa menjangkau sampai 59-70 persen masyarakat secara keseluruhan di negara masing-masing. Diharapkan hal ini juga terjadi di Indonesia, oleh karena itu vaksinasi door to door terus dilakukan secara berkelanjutan.

Selain protokol kesehatan, vaksin menjadi hal yang penting, sehingga diharapkan masyarakat Indonesia jangan sampai termakan ucapan-ucapan yang muncul di medsos dari beberapa orang yang sangat menyesatkan. Virus Covid-19 ini memang nyata.

Sudah memakan banyak korban. Tidak hanya di Indonesia, tetapi semua negara mengalami hal serupa, sehingga semua orang harus pro aktif untuk mendapatkan vaksin. Dengan mengikuti vaksinasi setidaknya langkah tersebut dapat mencegah seseorang dari kematian dan memperbesar kemungkinan untuk bisa sembuh.

Sementara itu, Muhammad Syauqillah selakua Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI berpendapat program vaksinasi door to door yang dicanangkan oleh BIN merupakan langkah yang sangat tepat untuk mengatasi ancaman Covid-19 yang dinilai sangat berbahaya terhadap keamanan manusia.

Menurutnya, Pandemi Covid-19 perlu dilihat sebagai ancaman terhadap keamanan manusia dan oleh karenanya segala tindakan untuk menurunkan infeksi Covid-19 perlu dilaksanakan. Jika Indonesia terus mengalami lonjakan angka kenaikan infeksi virus ini, maka pada gilirannya akan mengancam stabilitas ekonomi dan berujung pada stabilitas nasional.

Kegiatan vaksinasi dari rumah ke rumah tersebut rupanya mendapatkan dukungan dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto, dirinya mendukung Badan Intelijen Negara (BIN) yang telah melakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) secara door to door. Menurutnya, langkah BIN tersebut akan dapat mempercepat proses vaksinasi bagi masyarakat Indonesia.

Aktifis Muhammadiyah yang akrab disapa Cak Nanto tersebut menjelaskan vaksinasi secara door to door yang dilakukan BIN tersebut juga dapat menghindari terjadinya kerumunan dan antrean panjang, khususnya pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Dirinya menilai, cara ini efektif untuk kaangan masyarakat tertentu seperti ibu rumah tangga yang agak kesulitan untuk meninggalkan rumah, termasuk juga para lansia yang rentan terpapar virus corona.

Dengan upaya vaksin tersebut, tentu saha pemutusan rantai penularan Covid-19 dapat dipercepat. Dirinya juga memberikan saran kepada BIN, agar upaya ini didukung pula dengan memperbanyak tenaga medis di lapangan sehingga upaya tersebut betul-betul dapat mempercepat vaksinasi door to door.

Sementara itu, Pengamat sosial keamanan, Ir Djuni Thamrin, menilai bahwa langkah dari BIN dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi Covid-19.

Menurut Djuni, terobosan tersebut perlu didukung oleh semua pihak bahkan perlu ditiru oleh pihak instansi lain. Karena, hal itu akan dapat membuat program vaksinasi cepat terealisasi.

Sebagian masyarakat memang perlu dimaklumi, terkadang memang harus dilayani dengan cara jemput bola, utamanya masyarakat yang kesulitan dalam hal transportasi atau memang memiliki kesibukan di rumahnya.

Pada kondisi seperti ini, tentu saja semua pihak harus mengedepankan rasa kemanusiaan dan membuang egonya masing-masing. Dalam program vaksinasi ini, ia mengatakan bahwa yang terpenting adalah adanya tenaga teknisi di lapangan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan vaksinasi.

Djuni menuturkan, masyarakat tidak hanya harus mendukung BIN, tetapi juga harus mendukung siapapun yang dapat menggerakkan proses vaksinasi ini. Apalagi, Indonesia masih tergolong negara yang tingkat vaksinasinya rendah.

Apalagi negara-negara lain sudah sangat solid dalam menjalankan perang total terhadap Covid-19. Karena itu, menurut dia, masyarakat juga perlu mendukung penuh langkah-langkah yang diambil untuk mencegah penularan Covid-19.

Untuk menanggulangi pandemi Covid-19 memang diperlukan tindakan nyata, sebagai masyarakat tentu saja kita bisa memberikan dukungan secara langsung salah satunya dengan menyebarkan informasi pelaksanaan vaksinasi agar Herd Immunity bisa segera kita capai.*

Penulis adalah pengamat sosial bermestautin di Semarang