Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Mobil Esemka Jokowi, Rizal Ramli Minta Maaf!
Oleh : Opini
Jumat | 13-08-2021 | 15:13 WIB
A-JOKOWI-MOBIL-ESEMKA_jpg2.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo dan mobil Esemka. (Foto: Ist)

Oleh Ilham Bintang

PRESIDEN Joko Widodo yang mengkampanyekan mobil Esemka sebagai mobil nasional sempat mempengaruhi tokoh nasional, DR. Rizal Ramli, sehingga ikut menyebarkan prank kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Saya minta maaf sebesarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kesalahan saya menyebarluaskan prank alias lelucon," kata mantan Menteri Ekuin itu.

Pengakuan ini disampaikan Rizal Ramli lewat akun Twitter pribadinya, Rabu (11/8/21) saat mengomentari kicauan dari aktivis yang juga komika, Sammy Notaslimboy.

Sammy sebelumnya membandingkan ide pendiri SpaceX, Elon Musk yang berhasil mewujudkan ide membuat mobil listrik bernama Tesla. Sementara ide Esemka dari Jokowi berakhir sebatas mobil politik.

Peristiwa mobil Esemka terjadi saat Jokowi masih menjabat sebagai walikota Solo di tahun 2012.

"Sammy, ketika ide Esemka diperkenalkan Jokowi di TV Metro 2012, saya dukung karena buat mobil nasional cukup produksi 300.000 unit (minimum economic of scale, hanya seperempat penjualan mobil nasional). Pasti bisa!" kata Rizal Ramli mengurai kisah optimisnya kala itu.

Namun demikian, apa yang dipikirkan Rizal Ramli ternyata bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi. Sebab, mobil Esemka jalan di tempat dan sebatas dijadikan kendaraan untuk politik.

Hingga kini, saat Jokowi sudah menjabat di periode kedua, mobil Esemka tidak kunjung menjadi mobil nasional. Bahkan publik hampir tidak pernah melihat mobil tersebut mengaspal di jalanan.

"Ternyata saya dan rakyat di-prank! Maaf saya naif, ternyata prank nonstop," kata Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur.

Ngibul

Mendengar pengakuan jujur Rizal Ramli tesebut, Sammy membalas. Dia menenangkan dan menyebut bahwa yang terkena prank bukan hanya Rizal Ramli seorang, melainkan seluruh rakyat Indonesia.

"Santai aja, Pak. Korban prank-nya se-Indonesia kok, bukan hanya bapak. Hehe," sindirnya

Saya pada dasarnya tidak suka suudzoon, percaya niat baik orang sampai terbukti sebaliknya ! Ternyata prank berantai itu selalu disetting bagaikan 'Reality Show'.

Itulah yang bikin banyak yang ambyar dan nyungsep.

Waktu Jokowi di Ruang Tunggu Metro TV akhir 2012, ditemani staff saya, EO. EO lapor saya, itu Esemka kayaknya ngibul. Saya malah marahin, "Ndak boleh suudzon!" tegurnya.*

Wartawan senior yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat

Sumber: RMOL
Editor: Dardani