Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tes PCR RI Lebih Mahal Dibanding India, Ini Tanggapan Kemenkes
Oleh : Redaksi
Jumat | 13-08-2021 | 12:56 WIB
ilustrasi-swab15.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat suara soal harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 yang lebih mahal di pasaran, ketimbang tes usap antigen.

Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa penentuan harga PCR yang saat ini beredar telah berdasarkan hasil kajian tim ahli.

"Ini tentunya sudah melewati konsultasi berbagai pihak saat menentukan harga tertinggi pemeriksaan PCR," ujar Nadia, Jumat (13/8/2021).

Kemenkes telah menentukan batas tertinggi tes PCR Covid-19 saat ini di kisaran Rp 500-900 ribu. Jumlah itu terbilang mahal dibanding harga PCR di India yang kini mulai diturunkan menjadi sekitar Rp95 ribu dari semula sekitar Rp150 ribu.

Tingginya harga PCR di Indonesia turut disorot dokter sekaligus musisi, Tompi. Lewat akun Twitternya @dr_tompi, ia menyebut harga PCR di Indonesia terlalu mahal.

"Harga PCR atau swab harus semurah-murahnya!!! Negara harus hadir memastikan ini. Kenapa negara lain bisa lebih murah dari kita saat ini? Bukankah Beli bayam 100 selalu lebih murah dari beli bayam 10. Ayo lah Bisa! Mohon kendalinya Pak Jokowi," kata dia, Rabu (11/8/2021).

Nadia menjelaskan, tingginya PCR disebabkan oleh komponen pembentukan harga yang telah dikaji oleh tim. Meski demikian, pihaknya mengaku tetap membuka masukan dari berbagai pihak terkait kemungkinan menurunkan harga.

"Sangat terbuka untuk masukan ya," kata dia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha