Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seluruh Perwira Berpangkat Kolonel di Kodam Brawijaya Dikerahkan Tangani Pandemi
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 30-07-2021 | 12:04 WIB
rakor-ppkm-jatim1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Rakor evaluasi PPKM Level IV Forkopimda Provinsi Jawa Timur. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Surabaya - Seluruh perwira menengah berpangkat Kolonel yang berada di jajaran Kodam V/Brawijaya dikerahkan dalam upaya percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Jawa Timur.

Melalui video confrencen dengan para Kabalak, Danrem hingga para Dandim se-Jawa Timur, Suharyanto memerintahkan para Kolonel TNI untuk melakukan intervensi penanganan Covid.

Bukan hanya itu saja, pembahasan soal penanganan pandemi itu juga berlanjut di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Kamis, 29 Juli 2021 petang.

Dalam rapat terbatas itu, Suharyanto juga membahas soal sinergitas antara Forkopimda seluruh Jawa Timur untuk bersinergi melaporkan setiap data yang berkaitan soal Covid di berbagai daerah yang ada di Jawa Timur.

"Per tanggal 28 Juli 2021, sesuai data nasional yang sudah di rekapitulasi, pasien sembuh sebanyak 74,33 persen, 19,09 persen masih dirawat dan 6,58 persen dinyatakan meninggal dunia," ungkap Suharyanto.

Dirinya membeberkan, saat ini terdapat 34 Kota/Kabupaten yang berstatus zona merah. Sedangkan, untuk daerah yang berstatus zona oranye ada 4 dan zona kuning masih nol.

"Ketika melakukan traching, dan hasilnya positif maka perlu segera dilakukan isoter kepada yang bersangkutan minimal 10 hari. Tapi jika hasilnya negatif, segera lakukan karantina selama 5 hari. Selesai itu baru bisa dinyatakan bebas dari paparan Covid," jelasnya.

Bahkan, dirinya pun menginstruksikan seluruh pihak untuk segera membawa warga yang terpapar pandemi ke tempat isoter. Isolasi terpusat atau isoter, jelas Pangdam, merupakan salah satu cara terampuh yang mampu menekan jumlah kematian akibat pandemi.

"Sasaran isoter ini yaitu pasien Covid yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG, red). Isoter juga bisa memudahkan evakuasi apabila pasien tersebut mengalami penurunan kondisi," ungkap Suharyanto.

Editor: Yudha