Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Airlangga Silaturahim ke Kediaman Buya Syafii Ma'arif
Oleh : Irawan
Minggu | 20-06-2021 | 14:04 WIB
airlangga_buya_maarif.jpg Honda-Batam
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, melakukan kunjungan ke kediaman Buya Syafii Ma'arif, di Sleman, DI Yogyakarta (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, melakukan kunjungan ke kediaman Buya Syafii Ma'arif, di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (19/6/2021).

Dalam silaturahim dengan mantan ketua umum PP Muhammadiyah tersebut, Airlangga mengaku melakukan perbincangan tertutup sekitar 45 menit.

Dalam kesempatan itu,Ketua Umum Partai Golkar ini menyerahkan bantuan tiga kardus masker berwarna kuning dengan isi masing-masing seribu lembar masker.

Airlangga mengatakan, pertemuannya dengan Buya Syafii hanya silahturahmi biasa, tidak terkait Pemilu 2024.

"Silaturahim saja, ini silaturahim," kata Airlangga yang langsung memasuki kendaraannya setelah ke luar dari gerbang kediaman Buya Syafii, Sabtu (19/6/2021).

Sebelum bertemu dengan Buya Syafii Ma'arif, menyempatkan ziarah ke makam Kiai Ageng Gribig, di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, yang masih leluhurnya. Ki Ageng Gribig dikenal sebagai ulama besar di Klaten yang mengenalkan tradisi sedekah Yaqowiyu.

Ketua Yayasan Ki Ageng Gribig, Ebta Tricahya menuturkan, ziarah atau nyekar ke makam Ki Ageng Gribig memang rutin dilakukan Airlangga saban tahun.

Hanya tahun lalu, putra mantan menteri perindustrian R Hartarto Sastrosonarto ini tidak ziarah akibat pandemi Covid-19. Ebta mengaku, sampai saat ini Airlangga menjadi sosok yang meneruskan amanat sang ayah untuk merawat kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig.

Ebta mengaku warga sekitar kompleks makam mengagumi Airlangga yang masih meneruskan amanat untuk merawat makam leluhur.

"Masyarakat terutama warga Nahdliyin di Klaten dan sekitarnya kagum sekaligus bangga, terhadap Pak Airlangga yang ternyata masih memiliki trah Brawijaya dan Ki Ageng Gribig," tutur Ebta, Sabtu (19/6).

Ebta menambahkan, Airlangga berpesan kepada Yayasan Ki Ageng Gribig agar selalu merawat makam dan budaya yang ditinggalkan sosok yang kini dijadikan nama jalan sepanjang Jatinom-Klaten Utara ini.

Airlangga bahkan juga menitipkan agar tradisi Yaqowiyu yang ada di masyarakat Jatinom terus dilestarikan. Yaqowiyu adalah tradisi dan ritual penyebaran kue apem di Jatinom.

Apem yang disebar dipercaya meembawa keberkahan bagi masyarakat setempat. Setiap tradisi Yaqowiyu, pengunjung akan saling merebutkan apem yang dibuat menyerupai gunungan.

Tradisi Yaqowiyu digelar setiap tanggal 15 bulan Safar (tahun Islam). Tradisi ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu dari peninggalan Ki Ageng Gribig.

Kini, tradisi sebaran apem Yaqowiyu sudah enjadi salah satu destiasi wisata religi masyarakat Klaten, Jawa Tengah.

"Pak Airlangga juga sempat menitipkan pesan untuk kepada kami, agar terus mempertahankan dan menggelar tradisi Yaqowiyu ini. September nanti akan kami laksanakan kembali dan kami berharap beliau hadir saat Yaqowiyu," ujar Ebta.

Selain bentuk sedekah dan gotong royong, tradisi Yaqowiyu menjadi perwujudan doa yang diajarkan Ki Ageng Gribig untuk bermunajat kepada Allah SWT.

Ki Ageng Gribig yang bernama asli Wasibagno Timur adalah ulama besar yang menyebarkan Islam di Desa Krajan, Jatinom, Klaten dan sekitarnya. Ia juga dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V.

Di sela ziarah, Airlangga juga menyempatkan menyerahkan bantuan telur sebagai bagian kampanye makan telur yang digalakkan pemerintah.

Selain itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini memberikan bantuan 500 potong ayam daging serta empat motor pengangkut sampah kepada masyarakat Jatinom.

Penyerahan bantuan telur ini bahkan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai penyerahan telur secara massal.

"Pak Airlangga masih sangat peduli dengan leluhurkan dan budaya yang ditinggalkan Ki Ageng Gribig," tegas Ebta.

Editor: Surya