Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penyebab Setir Tak ke Posisi Semula Usai Belok
Oleh : Redaksi
Sabtu | 05-06-2021 | 12:04 WIB
setir-mobil1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Setir mobil yang tidak nyaman bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan. Seperti setir mobil yang tidak kembali ke posisi normal usai berbelok.

Roda kemudi yang tidak kembali normal usai berbelok bisa disebabkan berbagai hal. Untuk itu pengemudi atau pemilik mobil perlu mengetahui penyebabnya. Berikut penyebab roda kemudi tak kembali normal setelah belok.

1. Sudut caster berubah
Sudut caster merupakan ukuran jarak ke depan dan belakang sumbu kemudi terhadap sumbu vertikal yang dilihat dari sisi samping kendaraan.

Sumbu ini menghubungkan titik pivot bawah dengan atas dan membentuk sudut dengan garis vertikal melewati titik pivot bawah. Sudut caster sangat menentukan kemudahan dalam mengarahkan roda kemudi dan stabilitas kendaraan. Kalau sudut caster berubah, bisa jadi ini penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok.

2. Belum spooring
Selain sudut caster, keselarasan roda yang berubah juga bisa jadi salah satu penyebab setir mobil tidak bisa otomatis lurus setelah dipakai belok ke kanan atau kiri.

Keselarasan roda sebenarnya sudah diatur sesuai dengan standar pabrik. Akan tetapi, benturan keras atau penggantian tie rod dan long tie rod bisa menyebabkan perubahan pada arah dan sudutnya.

Oleh karena itu, apabila kita baru saja melakukan penggantian tie rod dan long tie rod, maka sebaiknya langsung dilakukan spooring dan balancing untuk meluruskan setir. Di samping itu, spooring dan balancing juga perlu dilakukan rutin untuk menjaga roda agar selaras.

3. Menggunakan suku cadang bukan original
Jika kita tidak menggunakan suku cadang bukan asli atau bawaan pabrik, hal itu bisa menjadi penyebab setir mobil tidak kembali setelah belok. Sebab, kualitas suku cadang asli dengan yang tidak resmi sudah pasti berbeda meskipun tidak menutup kemungkinan bentuk fisiknya sama persis.

Salah satu pembedanya adalah berat produk. Rata-rata suku cadang non resmi jauh lebih berat daripada yang asli dan resmi. Terlebih lagi suku cadang tak resmi semakin lama pasti akan memberatkan kerja mobil. Maka tak heran kalau setir sampai tak bisa kembali ke posisi semula setelah belok.

4. Pembongkaran rack steer
Apa pun bentuk pembongkaran pada kendaraan, efek sesudahnya bisa saja merambat ke bagian lain. Contohnya pembongkaran part rack steer dan membuka baut penyetelnya. Kalau setelah pembongkaran baut dipasang terlalu kencang, maka setir tidak dapat lurus setelah belok.

Jika memang kita baru membongkar rack steer, maka bisa dicek ulang bagian baut dan melonggarkannya sebanyak 90 derajat. Setelah itu, lakukan test drive.

5. Kebocoran fluida power streering
Kita dapat melakukan pengecekan pada setir mobil. Pertama apa masalah kemudi yang tidak bisa kembali hanya terjadi di salah satu sisi saja? Misalnya, belok penuh ke kanan setir bisa kembali lurus, tapi belok ke kiri penuh tidak bisa kembali?

Kalau iya, maka kemungkinan penyebab adalah kebocoran di salah satu seal rack steer sehingga gaya tekan besar sebelah, mengutip Auto2000.

Untuk mengatasi hal ini, maka Anda bisa melakukan pembongkaran rack steer dan mengganti oil seal-nya. Setelah itu, lakukan test drive untuk mengecek apakah masalah tersebut sudah dapat teratasi.

Kalau masih sama, itu tandanya kebocoran sudah parah dan harus dilakukan penggantian komponen power steering.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha