Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cegah Faskes Gunakan Alat Swab Test Bekas, Dinkes Batam Imbau Warga Lebih Teliti
Oleh : Putra Gema
Rabu | 28-04-2021 | 17:36 WIB
didi-kadinkes-OK.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengimbau masyarakat lebih kritis dan teliti saat melakukan swab test Covid-19, sebagai syarat melakukan perjalanan.

Didi mengatakan, hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya, mengamati langsung apakah seluruh alat swab test yang akan digunakan masih dalam keadaan tersegel atau tidak.

"Segel kotak, dan segel plastik itu yang harus diamati oleh masyarakat. Masyarakat bisa meminta agar tenaga kesehatan (Nakes) membuka langsung segel di depan konsumen," kata Didi, Rabu (28/4/2021).

Adapun hal ini diungkapkannya, guna mencegah adanya kasus penggunaan alat swab test bekas, seperti yang terjadi di Bandara Internasional Kuala Namu, Sumatera Utara.

Ia juga menegaskan, masyarakat dapat menolak apabila menemukan Nakes akan menggunakan alat swab test yang sebelumnya sudah dibuka. "Jadi sikap kritisnya, apabila tidak dibuka di depan kita boleh langsung menolak," tegasnya.

Untuk pengawasan sendiri, pihaknya secara berkala juga mendatangi Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang melayani tes antigen dan sudah memberlakukan QR Code.

Pemberlakuan QR Code ini dilakukan untuk mencegah adanya alat antigen yang palsu seperti beberapa waktu yang lalu. "Jadi begitu alat antigen sampai, kita wajibkan ada barcodenya. Di-scan akan ketahuan kalau tanggalnya tak cocok," ungkapnya.

Lanjutnya, jika rumah sakit atau klinik membeli alat antigen dari agen resmi, dapat dipastikan barangnya akan benar dan sesuai dengan aturan. Namun jika ada oknum yang membeli karena alat murah dan bukan dari agen yang resmi, itu dikhawatirkan alat antigen tak sesuai aturan.

"Jadi sebenarnya alatnya itu bisa dicek sesuai anjuran kementerian atau tidak. Karena, ada juga di merek yang sama tetapi tak diakui Kemenkes," katanya.

Didi mengimbau, jika ada masyarakat yang meragukan alat antigen tersebut bisa dicek secara online. Apakah sesuai dengan merek kementerian atau tidak, namun saat ini dirinya menegaskan bahwa untuk hal tersebut, Batam masih dalam kondisi aman.

"Di Batam Insya Allah tidak ada praktek hal seperti ini," tutupnya.

Editor: Gokli