Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siapkan Bonus untuk Atlet Peraih Medali

Gubernur Ansar Dukung KONI Kepri ke PON Papua 2021
Oleh : Hadli
Rabu | 21-04-2021 | 16:48 WIB
audensi-KONI-Ansar.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Suasana audensi KONI Kepri dengan Gubernur Ansar Ahmad di Gedung Graha Kepri, Rabu (21/4/2021). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, semua persiapan tengah digesa. Mulai dari pelatihan untuk para atlet yang akan berlaga dalam beberapa cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan, hingga mendiskusikan anggaran yang akan dibutuhkan.

Seperti diketahui, permasalahan utama yang dirasakan seluruh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di seluruh Indonesia adalah, persoalan anggaran yang menyusut di masa pandemi Covid-19 ini.

Untuk itu, Ketua KONI Kepri, Usep RS bersama Wakil Ketua KONI Kepri Asmin Patros serta pengurus dan perwakilan Cabor di Kepri, melakukan audiensi dengan Gubernur Ansar Ahmad bersama unsur Muspida terkait persiapan menghadapi PON XX Papua 2021 yang akan digelar pada Oktober 2021, di lantai 7 Graha Kepri, Batam Center, Rabu (21/4/2021) siang.

Pada momen tersebut, Usep RS memaparkan berbagai persiapan 16 cabang olahraga yang lulus seleksi PON dan akan berlaga dalam event bergensi tersebut. Mulai dari latihan mandiri hingga Training Center.

Namun demikian, permasalahan anggaran yang sebelumnya akan dikucurkan sebanyak Rp 3,5 miliar dipandang masih sangat kurang dan juah dari target untuk bisa memberangkatkan kontingen asal Provinsi Kepri ini.

"Jujur, kami sangat paham akan kondisi pandemi saaat ini. Sehingga banyak dari mata anggaran yang mengalami refocusing. Namun anggaran yang ada sebensar Rp 3,5 miliar masih sangat jauh dan terbilang tidak mencukupi untuk memberangkatkan kontingen," jelas Usep.

Hal senada juga disampaikan Asmin Patros, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kepri yang juga Ketua Satgas PON Papua 2021. Menurutnya, dana real yang sangat dibutuhkan untuk memberangkatkan kontingen asal Provinsi Kepri diketahui sebanyak Rp 6,7 miliar, sementara dana yang ada, baru Rp 3,5 miliar, sehingga mengalami kekurang Rp 3,2 miliar.

"Sekarang ini, kebutuhan real kita Rp 6,7 miliar, jadi ada minus Rp 3,2 miliar. Itupun sudah dipadatkan. Untuk itu, kami meminta agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bisa sama-sama mencarikan solusinya sehingga para atlet berbakat ini bisa mengharumkan nama daerah nantinya," terang Asmin.

Ia pun menegaskan di PON XX Papua 2021 ini, KONI Kepri menargetkan medali emas dari 4-5 Cabor yang sebelumnya juga telah menghasilkan prestasi di PON Jawa Barat 2016. Di mana saat itu, Kepri perolehan 7 medali emas, 4 perak, kemudian 8 perunggu.

"Di PON Papua nanti, kita berharap bisa melebih dari itu. Dari 16 cabor yang berlaga, ada 5 Cabor yang dijagokan untuk mendapatkan medali emas. Meski demikian, semua ini tak lepas dari dukungan semua pihak," terangnya.

Merespon hal tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad terlihat sangat antusias dan menyambut baik hal tersebut. Pihaknya pun menegaskan akan memperjuangkan kekurangan dana yang saat ini tengah dikeluhkan, sehingga nantinya bisa mengakomodir kebutuhan yang diperlukan untuk turun di PON Papua 2021.

"Melihat dan mendengarkan peparan tadi, saya akan siapkan semua kebutuhan tadi. Sehingga bisa mengakomodir semua kebutuhan dalam pelaksanaan di PON Papua nanti," jelasnya.

Ansar juga mengatakan akan memperjuangkan bonus untuk atlet berprestasi di PON Papua nanti. Yakni medali emas Rp 350 juta, perak Rp 200 juta dan perunggu Rp 100 juta.

Gubernur Ansar juga berpesan kepada KONI Kepri untuk kiranya fokus pada pencapaian prestasi yang dibebankan. Begitu juga memperhatikan Cabor-Cabor yang masuk dalam kategori berpotensi menghasilkan emas, sehingga pencapaian di PON Papua 2021 bisa lebih baik dari PON sebelumnya.

"Kita minta KONI Kepri dan semuanya harus fokus pada pencapaian prestasi nantinya. Khususnya pada Cabor-Cabor yang berpotensi menghasilkan emas. Dan kalau bisa meningkat dari PON lalu. Intinya, apa yang sampaikan ini akan kami perjuangkan, sehingga nantinya bisa berangkat semuanya," terangnya.

Editor: Gokli