Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Olahraga Saat Cuaca Panas Bisa Picu Stroke
Oleh : redaksi/Mg
Sabtu | 16-06-2012 | 10:17 WIB
Dehidrasi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Dehidrasi. Foto:ilutasri

LOS ANGELES, batamtoday - Belum lama ini Badan Pencegahan dan Pengendali Penyakit Amerika Serikat,CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengeluarkan pernyataan, agar masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktivitas olahraga dalam cuaca musim panas. 

Menurut penjelasan resmi yang dikeluarkan oleh CDC, melakukan aktivitas berlebih misalnya, olahraga, pada cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi atau gangguan serius bahkan puncaknya bisa stroke. 

"Peringatan ini ditujukan bagi atlet di sekolah yang kerap mengikuti kejuaraan dan latihan pada cuaca panas,"  kata salah satu ahli kesehatan CDC, Dr Scott Holmberg dikutip batamtoday dari laman Pharos, Sabtu(16/6/2012).

Kematian akibat latihan olahraga pada kondisi cuaca panas adalah tragedi, yang semestinya bisa dicegah. Karenanya guru dan orang tua agar mengenali gejala terkait dengan gangguan kesehatan akibat cuaca panas yang ekstrim.

Gangguan yang sering terjadi adalah Heat Exhausting yaitu gangguan ringan yang terjadi beberapa hari akibat ketidakseimbangan cairan yang keluar dengan yang masuk. Biasanya tubuh kita sudah membangun keseimbangan dengan pemekatan cairan darah. 

"Pada orang tua,kondisi ini memicu naiknya tekanan darah. Gejalanya adalah berkeringat sangat banyak, pucat, kram otot, letih, lelah, pusing, mual, kulit terasa dingin dan lembat, detak jantung cepat dan lemah, napasnya lambat dan berat. Bila tidak segera ditangani dapat terjadi heat stroke," tulis Pharos Pharmacy.

Sementara gangguan yang bernama Heat Stroke merupakan ancaman serius karena dapat berakibat kematian atau kecacatan fatal. Temperatur tubuh naik secara cepat, kemerahan, kulit kering, detak jantung cepat, pusing, sakit kepala, mual, kebingungan dan tidak sadarkan diri.

"Olahraga boleh, tetapi perhatikan sinyal tubuh. Saat mulai letih atau lemah, hentikan kegiatan dan segera berpindah ke tempat yang lebih sejuk,"saran Dr Scott Holmberg.

Apabila melakukan latihan di luar ruangan, jangan dilakukan saat matahari bersinar sangat terik. Sebaiknya, gunakan pakaian yang berwarna terang atau yang berbahan ringan. Juga, harus mengenali sinyal tubuh lewat detak jantung, menurunkan intensitas latihan secara perlahan untuk menstabilkan detak jantung. Dan jangan lupa minum air untuk mencegah dehidrasi tanpa menunggu sampai merasa sangat haus.