Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Apresasi WHO Pada Kesuksesan Program Vaksinasi Indonesia
Oleh : Opini
Jum\'at | 26-03-2021 | 14:04 WIB
A-VAKSIN-JOKOWI22.jpg Honda-Batam
Presiden Jokowi saat menjalani vaksinasi Covid-19. (Foto: Ist)

Oleh Alfisyah Dianasari

PROGRAM vaksinasi nasional di Indonesia dipuji oleh organisasi kesehatan internasional WHO. Pujian ini patut diapresiasi, karena membuktikan bahwa program ini berhasil dilakukan di seluruh wilayah NKRI.

Vaksinasi sudah tersebar sampai ke Indonesia timur seperti Papua dan injeksinya dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Saat vaksin corona sudah ditemukan, lalu mendarat di Indonesia, maka pemerintah merancang vaksinasi nasional dengan sangat cermat, agar program ini berhasil 100%.

Selain digratiskan, vaksinasi dijamin aman dan tidak menimbulkan efek samping apapun. Vaksin juga sudah mendapat sertifikat halal MUI, sehingga masyarakat akan tenang saat mendapatkan suntikannya.

Program vaksinasi nasional di Indonesia dipuji oleh World Health Organization (WHO). N Paranietharan, perwakilan WHO untuk Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia berhasil menunjukkan langkah tegasnya untuk mempercepat dan memaksimalkan program vaksinasi nasional. Indonesia lebih maju daripada negara berkembang lain dalam hal vaksinasi.

Untuk masalah vaksinasi, Indonesia memang lebih bergerak cepat daripada negara tetangga, seperti Malaysia. Jika di negeri kita vaksinasi nasional dimulai di pertengahan januari, maka di negeri jiran baru dilakukan di akhir februari 2021. Apalagi vaksin digrtiskan 100%, sehingga mat memudahkan WNI yang banyak terkena dampak pandemi dan keadaan finansialnya bermasalah.

Paranietharan melanjutkan, vaksin dari COVAX semoga bisa membantu suksesnya vaksinasi nasional. Memang Indonesia mendapatkan vaksin AstraZeneca dari COVAX sebagai lembaga aliansi global pengadan vaksin.

Sehingga vaksin AstraZeneca hadir mendampingi vaksin sinovac yang lebih dulu datang di Indonesia dan akan menambah persediaan vaksin di negeri ini.

Program vaksinasi nasional memang menjadi fokus pemerintah pada tahun 2021. Pada awalnya, para ahli memperkirakan program ini akan berlangsung selama 18 bulan. Mengingat penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta orang, sehingga antriannya sangat panjang.

Namun Presiden Jokowi menginstrusikan agar vaksinasi dipercepat menjadi 12 bulan, agar pandemi bisa lekas berakhir.

Akhirnya dikeluarkanlah izin untuk vaksinasi mandiri, di mana para karyawan bisa mendapatkan suntikan vaksin yang dikoordinir kantor dan di bawah kendali kementrian kesehatan.

Sehingga mereka lebih cepat mendapatkan vaksin dan tidak usah mengantri untuk diinjeksi, seperti WNI lain. Jika ada 2 jalur vaksinasi, maka program ini diperkirakan lebih cepat selesai.

Mengapa progam vaksinasi nasional harus cepat selesai? Pertama, jika tidak segera dilakukan, akan berbahaya. Karena jumlah pasien corona akan makin meningkat dan jika tidak terselamatkan, akan mengurangi jumlah penduduk.
Kedua, jika banyak yang sakit maka akan berakibat buruk pada tenaga kesehatan, karena energi mereka terkuras dan akhirnya beresiko untuk tertular corona.

Sedangkan yang ketiga, pandemi berkepanjangan akan berefek negatif bagi perekonomian Indonesia. Karena daya beli masyarakat menurun drastis selama pandemi.

Sehingga pemercepatan vaksinasi nasional harus dilakukan secara cermat, dan penduduk yang tidak mau divaksin harus membayar denda 100 juta rupiah atau mendapat hukuman kurungan 1 tahun lamanya.

Sikap tegas pemerintah ini yang dipuji oleh WHO, karena berani mendatangkan vaksin Sinovac lebih cepat, dan efikasinya cukup tinggi. Bayangkan jika Presiden Jokowi tidak cepat-cepat mengambil vaksin ini, bisa-bisa akan kehabisan stok karena produksinya masih agak terbatas.

Kecepatan keputusan dan kecermatan progam inilah yang membuat Indonesia menjadi percontohan bagi program vaksinasi negara lain.

Apresiasi WHO terhadap program vaksinasi nasional di Indonesia membuat nama negara kita terangkat di dunia internasional, karena terbukti sukses dalam melawan corona dan serius dalam menjalankan vaksinasi pada seluruh rakyatnya.

Indonesia menjadi pioner dalam vaksinasi, jika dibandingkan dengan negara tetangga. Karena berani lebih cepat dalam membeli vaksin Sinovac dan merancang program vaksinasi nasional sebaik-baiknya.*

Penulis adalah warganet tinggal di Depok