Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Laka Kerja di PT ASL Shipyard, Mustofa: Perusahaan Harus Bertanggung Jawab Penuh
Oleh : Putra Gema
Selasa | 16-03-2021 | 18:53 WIB
musofa-dewan-batam.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Mochamad Mustofa. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Mochamad Mustofa, meminta PT ASL Shipyard bertanggung jawab atas meninggalnya Petrick Natanael Sitompul.

Mustofa mengatakan, akan ada beberapa hal yang nanti ditindaklanjuti Komisi IV DPRD Batam. Salah satu poinnya adalah, pihak kepolisian harus masuk ke persoalan itu untuk memeriksa apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

"Kalau ada kelalaian secara otomatis pendekatannya ke ranah hukum pidana. Karena nyawa orang melayang. Kedua, setiap pekerjaan yang berisiko tinggi, pastinya tiap tim di tempat kerja memiliki unsur kesehatan dan keselamatan kerja (K3) atau safety," kata Mustofa, Selasa (16/3/2021).

Menurutnya, jika pihak perusahaan berdalih safetynya sudah diberikan, tetapi tidak digunakan oleh pekerja, dalih itu tidak akan pihaknya terima. Sebab menurutnya, setiap orang atau pekerja yang tidak mau menggunakan safety, maka petugas K3 harus melarangnya bekerja.

"Bagaimana ceritanya, seorang pekerja tanpa menggunakan safety dibiarkan bekerja oleh pihak atau petugas K3. Makanya karena ini nyawa orang harus jadi atensi, dan saya harap ini kejadian terakhir," ujarnya.

Menurutnya, jika setiap kasus kecelakaan kerja menguap begitu saja tanpa ada pihak yang bertanggung jawab, maka nyawa pekerja akan terus berjatuhan.

Mustofa menjelaskan, Petrick Natanael Sitompul merupakan karyawan PT Elang Jaya. Namun saat kejadian Petrick berstatus sebagai pekerja sub contractor di PT ASL Shipyard.

"Tetapi saya tidak melihat persoalan ini dari sudut pandang itu. Karena kejadiannya di sana maka pihak yang harus bertanggung jawab adalah PT ASL. Nanti kami akan agendakan pertemuan dengan pihak terkait sambil berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam," tegasnya.

Ia menegaskan, kecelakaan kerja yang dialami Petrick Natanael Sitompul jangan terus berulang, karena nyawa manusia tidak ada harganya dan jangan hanya karena bisnis ingin mengejar keuntungan semata, mengesampingkan unsur keamanan atau safety.

"Kasus ini jangan menguap begitu saja tapi harus selesai tuntas. Kalau memang ada kelalaian, berarti harus ada yang dipidana, karena nyawa seseorang sudah hilang karenanya," tutupnya.

Editor: Gokli