Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akankah Covid-19 Berakhir di Penghujung Tahun 2021 Berkat Vaksin?
Oleh : Opini
Kamis | 11-03-2021 | 17:16 WIB
devitriana-STISIPOL-TPI.jpg Honda-Batam
Devitriana. (Istimewa)

Oleh: Devitriana

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Sedangkan Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada Senin 2 Maret 2020 lalu.

Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.

Hingga kini virus Corona sudah menyebar hampir ke seluruhan negara. Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Namun virus ini juga dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat, infeksi paru-paru, hingga berujung pada kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyebaran virus Corona bisa terjadi melalui udara. Dalam pedoman terbarunya yang dirilis di laman resminya, WHO akhirnya memasukkan udara sebagai salah satu transmisi atau cara penularan virus Corona. Penularan virus Corona juga dapat terjadi jika orang menghirup droplet yang keluar dari batuk atau napas (bersin) orang yang terjangkit virus Corona.

Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. Penyebaran virus corona berlangsung dengan cepat di sejumlah negara, rantai penularan corona berlangsung kurang dari satu minggu dan lebih dari 10 persen pasien tertular oleh orang yang telah terinfeksi virus, tetapi belum menunjukkan gejala. Dalam penanganan virus corona, mereka disebut orang tanpa gejala (OTG).

Dengan cepatnya penyebaran virus ini, hampir semua negara yang terdampak mengeluarkan kebijakan social distancing, lockdown, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah agar virus corona tidak semakin meluas penyebarannya.

Di Indonesia masyarakat yang terpapar virus corona mencapai angka 1,38 juta jiwa. Banyak korban yang meninggal mencapai angka 37.266 jiwa. Bukan hanya itu saja perekonomian di Indonesia pun merosot akibat terbatasnya segala bidang aktivitas.

Hal ini yang membuat Pemerintah Indonesia penerapan berbagai kebijakan dalam menangani Covid-19 masuk dalam aturan protokol kesehatan Covid-19.

Pada tahun 2020 sedikitnya ada 7 negera yang mencoba menciptakan vaksin Covid-19 diantaranya yaitu, Rusia, China, Amerika Serikat, Swedia, Jerman, Inggris, dan Australia. Hingga pada akhir 2020 terciptanya vaksin tersebut.

Indonesia salah satu negara yang akan memesan vaksin tersebut dan hanya Indonesia yang membeli vaksin jenis Sinovac untuk menuntaskan pandemi corona. Ada sekitar 20 negara memesan vaksin Covid-19 dari produsen global itu, di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Italia, Denmark, Belanda, Prancis, Kanada, China, Brasil, Meksiko, Argentina, India, Spanyol, Australia, Indonesia, Uzbekistan, Mesir, Nepal, dan Israel.

Vaksin Sinovac tiba di Indonesia pada Desember 2020 lalu dan merupakan persiapan kampanye vaksinasi massal. Vaksin akan tiba lagi pada Januari 2021 dengan dosis 1,8 juta.

Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 akan dibagikan pada Januari 2021 dengan cara bertahap. Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa dirinya akan menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Yang menjadi pertanyaan, akankah Covid-19 berakhir di penghujung tahun 2021 berkat vaksin? Jika dilihat dari awal mula munculnya pandemi corona ini telah berbagai cara dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, namun pandemi ini tak kunjung berakhir.

Berakhirnya pandemi ini tentu menjadi harapan terbesar kita saat ini. Namun itu tidak lah mudah bagi pemerintah, karena jumlah vaksin yang dipesan tidak sama dengan jumlah penduduk Indonesia.

Target sasaran vaksinasi di Indonesia mencapai 181.554.465 dosis. Saat ini telah dilakukan vaksinasi tahan 1 berjumlah 2.888.757 dosis dan vaksinasi tahap 2 dengan jumlah 1.133.787 dosis.

Akhir-akhir ini banyak beredar berita atau informasi di media sosial terkait kehalalan vaksin Covid-19. Banyak polemik bermunculan tentang halal haram vaksin Sinovac.

Kehalalan vaksin sinovas dikutip dari CNBC Indonesia bahwa, Masyarakat Umum Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada tanggal 8 Januari 2021, menetapkan bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac, yang diajukan proses sertifikasinya oleh PT Bio Farma, adalah SUCI dan HALAL.

Akankah vaksin ibarat angin segar ditengah kegerahan kita melawan Covid-19? Atau hanya sebuah harapan semu yang tak memberi jawaban?

Berakhirnya pandemi corona ini, berakhir pula masa new normal yang kita jalani ini yang di mana kita banyak menghabiskan waktu di rumah, kembalinya aktivitas secara normal yang di mana kita dapat melakukan segala aktivitas di luar rumah tanpa harus memikirkan protokol kesehatan.

Membangkitkan kembali perekonomian Indonesia yang sempat merosot di masa pandemi corona ini. "Segera berakhirlah corona di bumi, agar makmur kembali Tanah Air tercinta ini, sudah cukup 1 tahun waktumu bermain di muka bumi ini."

Mari bersama kita berdoa agar musibah pandemi ini lekas berakhir. Tetap taati protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona. Pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, jaga jarak dan hindari kerumunan.

Selalu jaga kesehatan jangan sampai tertular lindungi keluarga kita dari bahaya Covid-19.

Penulis adalah mahasiswi STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang, jurusan Administrasi Publik.