Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pandemi Covid-19 dan Mutasi Virus B117
Oleh : Opini
Rabu | 10-03-2021 | 10:44 WIB
fitriana11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Fitriana Dwi Candra. (Istimewa)

Oleh: Fitriana Dwi Candra

Covid-19 jenis penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2). Virus corona atau sering disebut Covid 19 sudah 1 tahun berada di Indonesia, sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 maret 2020. Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, virus ini bersumber dari Negeri Tirai Bambu tepatnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Virus corona telah menyebar diberbagai negara di dunia, termasuk salah satunya di Indonesia. Bagi Indonesia sendiri menjadi tantangan yang baru dalam mengatasi Covid 19. Dimana pemerintah dan masyarakat dihadapkan pada berbagai keputusan sulit baik itu di sektor kesehatan, sosial, ekonomi, maupun politik. Sejak corona diumumkan 2 maret 2020, virus corona semakin meningkat yang mengharuskan Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi dan memutuskan mata rantai penyebaran virus corona. PSBB sendiri sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020. Kegiatan PSBB terbagi dalam penutupan tempat wisata, tempat kerja, fasilitas umum, tempat ibadah, bahkan dunia pendidikan.

Covid 19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia, setelah diteliti infeksi tersebut bisa menular dari manusia ke manusia. Gejala awal corona mirip gejala flu, batuk, demam, pilek, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Pasien yang mengalami gejala berat mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Cara penularannya yaitu memegang muka tanpa mencuci tangan, setelah berpergian tidak langsung mandi atau mencuci tangan, berhubungan kontak secara langsung dengan pasien positif corona tanpa menggunakan masker, dan lain-lain. Gejala Covid 19 muncul 2 hari sampai 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus dan penyebabnya.

Sebagian pasien corona mengalami penurunan oksigen tanpa ada gejala apapun. Pada beberapa pasien Covid tidak menimbulkan gejala sama sekali. Orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid melakukan RT-PCR namun tidak mengalami gejala disebut kasus konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa menularkan kepada orang lain. Virus Covid-19 ini menular dengan sangat cepat dan Virus ini bisa menyerang siapa saja contohnya seperti lansia atau (Lanjut usia), orang dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak bahkan bayi yang baru lahir pun bisa terpapar virus corona. Dari hari ke hari semakin bertambahnya kasus Covid maka rumah sakit menjadi sangat penuh, sehingga jumlah daya tampung untuk pasien khusus Covid tidak tersedia yang mengharuskan pasien dipindahkan ke rumah sakit lain. Tingkat kematian akibat virus covid 19 kebanyakan berasal dari lansia.

Faktor kenapa banyak pasien yang meninggal dunia yaitu lansia, karena memiliki bawaan penyakit, daya imun lemah, dan lain-lain. Virus corona sudah cukup lama berada di Indonesia. Untuk menambah kekebalan tubuh masyarakat Serta untuk menjaga imun tubuh dikeluarkan sebuah cairan yang disebut Vaksin sebagai obatnya. Presiden Jokowi Widodo jadi orang yang pertama kali disuntik vaksin dan berikutnya beberapa public figur atau artis-artis. Virus covid-19 telah banyak merubah kebiasaan masyarakat, dimulai dari menjaga kebersihan, menjaga jarak, bahkan melakukan hubungan komunikasi hanya melalui media elektronik saja, seperti sekolah online.

Munculnya Covid 19 telah banyak merubah kebiasaan khususnya dalam dunia pendidikan. Dimana dulu sebelum munculnya Covid 19 murid-murid belajar secara tatap muka di sekolah, tetapi sekarang hanya melalui media online. Dampak ini tentunya bukan hanya dirasakan oleh sekolah dasar saja tetapi sampai ke perguruan tinggi.

Setelah tepat 1 tahun Covid menyerang Indonesia, muncul varian baru yaitu virus corona B117 asal inggris. Virus corona B117 banyak dibicarakan karena lebih berbahaya dan menular dibandingkan virus sebelumnya. Corona B117 merupakan mutasi dari Covid 19. Sekarang saja terdapat 23 jenis mutasi dari virus ini dan akan terus berkembang. Virus Corona B117 pertama kali muncul di inggris pada September 2020. Corona B117 mempunyai karakteristik yang lebih kuat dibandingkan dengan Covid 19.

Hanya dalam lebih kurang 2 bulan saja sudah dilaporkan ada seperempat kasus di London, sebulan kemudian naik menjadi tiga perempat. Kemampuan berkembang biaknya terbilang cukup cepat, karena menurut WHO sudah ada 60 negara yang terdampak wabah virus corona B117, termasuk Indonesia. Wakil menteri kesehatan (Dente Saksono Harbuwono) mengkonfirmasi bahwa mutasi virus corona b117 yang berasal dari inggris telah ditemukan di Indonesia. Disampaikan melalui YouTube Kemenristek/Brin, selasa (02-03-2021).

"Tadi malam, saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat 1 tahun pandemi, hari ini kita menemukan mutasi B117, di Indonesia" kata Dante. "Iini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan dua kasus," imbuhnya.

Dante mengatakan dengan adanya temuan 2 kasus terkait dengan mutasi B117, maka Indonesia akan menghadapi pandemi yang semakin berat. Gejala yang muncul dari virus corona B117 hampir mirip dengan Covid 19, namun ada perbedaan yaitu :
- Batuk terus menerus
- Gejala ini sulit dibedakan, alangkah baiknya jika batuk terus menerus segera periksa kedokter.
- Cepat lelah
- Pasien yang terjangkit virus corona b117 merasa cepat lelah karena adanya sitokin dalam sistem kekebalan tubuh. Efek samping yang dirasakan tubuh kita yaitu akan mudah lelah.
- Nyeri otot
Virus ini menyerang serat otot dan lapisan jaringan lainnya, efek sampingnya kita akan merasa lemah, peradangan, dan nyeri sendi.
- Sakit tenggorokan
Gejala ini merupakan gejala umum, jika membuat kita tidak nyaman segeralah periksa kedokter.
- Demam
Kita akan merasakan badan menggigil.

Cara mengantisipasi virus corona B117 :
- Memakai masker dua lapis.
- Rajin mencuci tangan dengan alkohol.
- Menerapakan Sosial Distancing.

Dengan adanya virus ini kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan di air mengalir, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, memakai masker, jangan sentuh mata, hidung, ataupun mulut, jangan keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang harus di lakukan, jika dirasa kurang enak badan segera periksa ke dokter. (*)

Penulis merupakan Mahasiswi Stisipol Raja Haji Tanjungpinang Program Studi Administrasi Publik