Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bamsoet Sebut Wartawan yang Bertugas di Parlemen Harus Lulus UKW
Oleh : Irawan
Selasa | 23-02-2021 | 13:10 WIB
bamsoet_ukw_mpr.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap semua wartawan yang melakukan tugas peliputan di komplek parlemen Senayan, Jakarta telah mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW). Sehingga wartawan yang bertugas di parlemen memiiliki kompetensi dan profesionalitas.

"Sekarang ada 32 wartawan yang mengiikuti UKW, masih ada 100 wartawan lagi. Saya berharap nanti bulan Maret adalagi, setelah itu kita mengarahkan agar wartawan mengikuti organisasi profesi yang ada agar mendapatkan perlindungan," kata Bamsoet saat membuka UKW PWI Angkatan 50 di Jakarta, Selasa (23/2/2021).

Menurut Bamsoet, profesi wartawan memungkinakan untuk bertemu dengan berbagai kalangan mulai dari tukang sapu, pejabat hingga kolongmerat.

"Dengan UKW, maka profesi wartawan secara semakin dipercaya publik, dan wartawan juga memiliki kepercayaan diri di lapangan," katanya.

Namun, Bamsoet mengingatkan agar wartawan menjaga nama baik narasumber dan tidak menyebabkan kekecawaan. Sebab, apabila narasumber sudah kecewa, informasi yang akan didapatkan sebagai sumber berita tidak didapat.

"Kalau narsumbernya menginginkan off the record, kita harus off the record. Karena dengan off the record itu, maka narasumber akan menyampaikan segala informasi yang diketahuinya," ujar Bamsoet.

Bamsoet juga berharap agar wartawan menjaga hubungan baik dengan narasumber dengan selalu menjalin komunikasi, meskipun tidak ada kaitanya dengan berita.

"Paling nggak say hello, apalagi sekarang wartawan sudah ada WhatsApp, mau dibaca atau tidak nggak masalah. Kita harus membangun hubungan personal dengan narasumber," katanya.

Membangun hubungan personal ini, kata Bamsoet, telah ia lakukan saat menjadi Pimpinan Redaksi Proritas, yang dipimpinnya dibredel pemerintah. Setelah Prioritas, kata Bamsoet, ia hendak mendirikan media baru, namun terkendala permodalan karena ada keharusan menempatkan uang deposit Rp 1 miliar selama satu tahun ketika itu.

"Alhamdullilah Pak Aburizal Bakri dan istrinyya, Pak Fadel Muhammad dan istrinya, serta Pak Agung Laksono dan istrinya memberikan jaminan untuk meminjam di Bank Nusa. Alhamdulillah setelah satu tahun dana tersebut, saya kembalikan," katanya.

Kedekatan dengan narasumber tersebut, lanjutnya, juga mendorong dirinya untuk membuat buku tentang succes story mengenai keberhasilan mereka dalam berbisnis.

"Mereka senang kita buatkan buku tentang succes story mereka. Pak Aburizall Bakrie, Bob Sadino dan lain-lain senang. Sehingga hubungan baik narasumber terjalin," ungkapnya.

Hal ini, lanjutnya, bisa dilakukan oleh wartawan yang melakukan tugas peliputan di lingkungan parlemen, dimana di MPR terdapat lebih dari 700 MPR yang berasal dari DPR dan DPD.

"Kita bisa menjalin hubungan baik dengan anggota DPR dan DPD, dimana ada sekitar 700 di MPR. Tapi kalau sudah ada benih-benih permusuhan, ya tidak bisa. Kalau mau mengangkat sisi lain dari narasumber ada cara-acara yang elegan, bukan menanamkan bibit permusuhan. Menjalin hubungan baik secara personal dengan narasumber perlu dilakukan," pungkasnya.

Editor: Surya