Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dokter Sering Tidak Ada di Tempat

Warga Keluhkan Buruknya Pelayanan di RSUP Tanjunguban
Oleh : Harjo/Dodo
Jum'at | 08-06-2012 | 11:52 WIB
Sekretaris-KNPI-Srikuala-Lo.gif Honda-Batam

PKP Developer

Sekretaris KNPI Seri Kuala Lobam, Umar Ali Rangkuti.

TANJUNGUBAN, batamtoday – Warga Seri Kuala Lobam (SKL) sudah banyak yang mengeluhkan, pelayanan Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri Tanjunguban terkait seringnya dokter tidak ada di tempat, terutama dokter bagian kandungan.

“Kita sudah kerap kali mendengarkan keluhan warga, kalau dokter bagian kandungan sering tidak masuk sehingga kalau ada permasalahan terpaksa menunggu dokter tersebut datang. Kalau menunggu hitungan jam, mungkin keluarga pasien bisa maklum. Ini menunggu justru sampai berhari-hari,” ungkap Sekretaris KNPI Seri Kuala Lobam, Umar Ali Rangkuti kepada batamtoday di Lobam, Jumat (8/6/2012). 

Umar menjelaskan, keluhan buruknya pelayanan bukan hanya datang dari satu dua orang yang keluarganya sempat menjadi pasien, tetapi sudah banyak. Bahkan ada yang mau melahirkan terpaksa dirujuk ke rumah sakit yang berada di Tanjungpinang, karena alasan dokter kandungan sedang tak berada di tempat. 

“Kalau pelayanan seperti ini, jelas sangat mengecewakan pasien, karena merasa ditelantarkan oleh pihak rumah sakit. Apalagi diketahui, dokter kandungan memang hanya ada satu dan merangkap menjadi direktur rumah sakit tersebut,” imbuhnya.

Umar berharap kepada pihak pemerintah, untuk bisa memberikan perrhatian terkait keluhan masyarakat dan kondisi pelayanan rumah sakit yang menjadi keluhan warga. Karena warga Tanjunguban dan sekitarnya, sangat bergantung kepada RSUP tersebut dan tidak ada pilihan lain. 

“Warga tidak ada pilihan lain, karena rumah sakit lainnya keberadaannya sangat jauh dan membutuhkan waktu terlalu lama bagi pasien yang sudah kritis,” terangnya.

Informasi yang diterima, tambah Umar,  sampai saat ini RSUP Kepri Tanjunguban dengan bangunan yang terbilang sangat megah tersebut, masih kekurangan tenaga medis dan dokter spesialis. 

“Kekurangan tersebut kami tahu, sudah disampaikan oleh pihak rumah sakit beberapa waktu lalu. Sudah selayaknya pula pemerintah memikirkan terkait buruknya pelayanan dan adanya kekurangan tenaga medis tersebut,” harapnya.

Hal senada disampaikan oleh salah seorang pengurus FKUI SBSI Bintan, Krisman, menurutnya keberadaan RSUP tersebut tentunya sangat memberikan dampak positif terhadap ribuan karyawan di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam dan pariwisata Lagoi, apabila pelayanan bisa dimaksimalkan. 

Karena keberadaan RS ini, tentunya sangat dibutuhkan keberadaanya, dimana jarak tempuh terbilang sudah memadai di kawasan tersebut apabila ada yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara mendadak. 

“Terkait buruknya pelayanan dan kurangnya tenaga medis, tentunya sudah menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah dan instansi yang terkait. Yang jelas masyarakat berharap pelayanan yang maksimal RSUP Kepri,” harapnya.