Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyerahan LHP Keuangan Kepri Diwarnai Interupsi
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 05-06-2012 | 18:58 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Rapat Paripurna Istimewa Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (LHP) APBD 2011 Provinsi Kepri, diwarnai aksi interupsi oleh Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjungpinang Bintan Rio Wanis, dari atas balkon pengunjung Kantor DPRD Kepri, Selasa (5/6/2012). 

"Interupsi ketua!!! Saya minta interupsi ketua!!!," seru Rio berkali-kali dari atas balkon ruang rapat paripurna DPRD Kepri. 

Interupsi itu sempat membuat perhatian sejumlah anggota DPRD, kepala SKPD, Gubernur, dan Wakil Gubernur, bahkan Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi sempat menanggapinya dengan mengatakan, karena saat itu rapat paripurna istimewa, maka tidak dibenarkan melakukan interupsi dan kalau mau protes, Rio dipersilakan datang ke ruangannya.

"Ini sidang istimewa, kalau mau interupsi, datang saja ke ruang kerja saya saja," kata Nur yang saat itu memimpin Rapat Paripurna Istimewa. 

Namun karena anjuran Ketua DPRD tidak ditanggapi Rio dan tetap meminta interupsi hingga akhirnya, Nur meminta anggota Satpol-PP agar 'mengamankan' Rio dengan menggiringnya keluar dari balkon ruang rapat paripurna DPRD Kepri.

Ditemui di ruang lobi Kantor DPRD Kepri, kepada wartawan Rio mengatakan, kalau dirinya nekat melakukan interupsi dalam Rapat Paripurna Istimewa itu, karena ingin mempertanyakan surat dan pernyataan HMI terhadap janji kesediaan DPRD untuk disumpah pocong atas dugaan korupsi pembangunan pusat pemerintahan Kepri di Pulau Dompak, sebagaimana pernyataan DPRD sebelumnya. 

"Saya mau mempertanyakan surat permintaan sumpah pocong terkait masalah proyek multi years di Dompak, yang kami serahkan beberapa hari lalu," kata Rio.

Hingga berita ini diunggah, Rio dan Ketua DPRD Kepri direncanakan masih akan bertemu terkait dengan pertanyaan masalah surat sumpah pocong anggota Dewan yang mengaku tidak menerima dana atas proyek Dompak tersebut.