Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkena Sejumlah Tusukan, Mandor Bangunan di Bengkong Tewas Kehabisan Darah
Oleh : Hadli
Rabu | 23-12-2020 | 19:14 WIB
tusukan-pertama.jpg Honda-Batam
Tersangka HR saat melakukan tusukan pertama kepada korban Heru (mandor) dalam rekonstruksi pada Rabu (23/12/2020). (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polda Kepri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan mandor bangunan di Bengkong, Kota Batam, Rabu (23/12/2020).

Dalam rekonstruksi tersebut, pelaku HR memperagakan 17 adegan, mulai dari cekcok soal sisa gaji hingga korban tewas kehabisan darah dengan usus terburai.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto, yang memimpin jalannya rekonstruksi menjelaskan, korban Heru (48) tewas ditusuk menggunakan pisau sepanjang 25 cm hingga organ tubuhnya (usus) terburai.

"Ada 17 adegan yang dilakukan dengan menghadirkan pelaku HR, kuasa hukum dan beberapa orang saksi termasuk pamannya yang ketika itu turut serta berada di TKP bersa tersangka," jelasnya.

Pisau itu diambil pelaku dari kamar kosannya lantai tiga tidak jauh dari TKP karena sebelumnya antara korban dan pelaku terjadi cekcok berkaitan dengan sisa gaji yang belum dibayar selama bekerja 2 bulan.

"Pelaku mengambil pisau itu ke kamar kosannya dengan sebuah tas rancel. Setelah datang lagi ke lokasi kejadian, pelaku langsung mendekati korban yang sedang menelpon. Setelah dekat pisau yang sudah digenggamnya langsung dihujatkan beberapa kali," tuturnya.

Korban sempat melawan, tetapi pada saat mengenai perut yang terkena organ tubuhnya berupa usus sampai keluar, pelaku berhenti menusuk korban ketika pamannya mencegah dan melerai.

"Pisau tersebut mengenai bagian lambung korban dan korban mengalami tusukan sedalam 15 cm. Korban yang mengejar pelaku langsung tumbang di pinggir jalan," terangnya.

Saksi sekuriti yang awal mengetahui pelaku datang kembali dengan membawa sebilah pisau berupaya meminta pertolongan ke warga sekitar. Sejumlah warga yang melihat langsung mendatangi TKP.

"Paman pelaku membawa pelaku pergi karena menghindari amukan masa," ucap Arie.

Editor: Gokli