KUALA LUMPUR, batamtoday - Saat ini Malaysia mengaku kekurangan tenaga kerja terutama sektor informal seperti pembantu rumah tangga (PRT). Tidak tanggung, jumlah permintaan PRT kini tercatat sekitar 100 ribu orang, yang rencananya akan ditutupi dari pengiriman tenaga kerja dari Indonesia hingga beberapa bulan mendatang. 

Dikatakan Presiden Pertumbuhan Kebangsaan serta Agensi Pekerja Asing Malaysia (PKAP), Raja Zulkepley Dahlan, kebutuhan yang besar itu akan ditutupi dari pengiriman tenaga kerja dari Indonesia secara bertahap. 

"Kami berencana mendatangkan 8000 pekerja dari Indonesia tiap bulan, untuk menutupi permintaan para majikan, karenanya, pihak Imigasi dan Departemen Tenaga Kerja Malaysia harus memberi kemudahan sebagaimana yang tertuang dalam MoU kedua negara," katanya dikutip dari Bharian, Selasa(5/6/2012). 

Dalam proses perekrutan, pemerintah Malaysia memang menerapkan kontrol yang ketat terhadap pembantu yang diperbolehkan bekerja. Seleksi administrasi bukan hanya dilakukan di Malaysia, melainkan di Indonesia proses tersebut akan dilakukan.

Menanggapi hal tersebut, Raja Zulkepley Dahlan sekali lagi berharap pemerintah Malaysia memberikan lebih banyak kemudahan.

"Jika seperti yang dikatakan menteri tenaga kerja, bahwa penyelesaian dokumen pekerja akan dilakukan Imigrasi selama kurang lebih dua minggu dan departemen tenaga kerja kurang lebih tiga hari, maka durasi waktu ini cukup lama, karena pada saat yang sama jumlah permintaan terus mengalami peningkatan," katanya.