Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tim Fisika Indonesia Raih Dua Medali Emas di IdPhO 2020
Oleh : Redaksi
Kamis | 17-12-2020 | 19:36 WIB
fisika-indonesia.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Meski di tengah pandemi Covid-19, peserta didik terus mengharumkan bangsa Indonesia di kancah internasional. Kali ini, tim fisika Indonesia berhasil memboyong dua medali emas pada ajang International distributed Physics Olympiad (IdPhO) 2020 tingkat SMA.

Dua siswa peraih medali emas adalah Peter A Sadhani dari SMA Aloysius 1 Bandung, Jawa Barat dan Wilson C Putra dari SMA Sutomo 1 Medan, Sumatera Utara.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Asep Sukmayadi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh tim fisika Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia pada IdPhO 2020.

"Selamat kepada seluruh tim yang berhasil membawa medali, di tengah pandemi Covid, kalian tetap kobarkan semangat belajar dan menjadi yang terbaik," ujar Asep Sukmayadi, Selasa (15/12/2020), mengutip siaran pers Kemendikbud RI.

Selain dua medali emas, tiga peserta lainnya berhasil membawa satu medali perunggu yang diraih oleh Lugas Firdinad Hamdi siswa MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur, dan dua honorable mention (HM) yang diraih oleh Ahmad Arsy dari SMAN 1 Palembang, Sumatera Selatan dan Dean Hartono dari SMAK Penabur Bintaro Jaya.

Acara tahunan Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad/IPhO) ke-51 tahun 2020 ini seharusnya digelar di Vilnius, Lithuania pada bulan Juli 2020. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, pelaksanaan IPhO 2020 ditunda menjadi tahun 2021. Untuk mengakomodir berbagai upaya persiapan yang telah dilakukan siswa dan pembinanya, dan pemerintah masing-masing negara peserta dalam persiapan IPhO 2020, tim IPhO Rusia berinisiatif menyelenggarakan kompetisi sejenis bernama IdPhO 2020 (International distributed Physics Olympiad).

Kompetisi IdPhO ini telah diketahui dan disetujui oleh Presiden IPhO untuk ditawarkan ke negara-negara anggota IPhO. Terselip kata 'distribute', karena pelaksanaan tes IphO terdistribusi di negara-negara peserta, jadi para peserta tidak melaksanakan tes di satu tempat, sebagaimana biasanya. Kompetisi ini diselenggarakan dengan kualitas soal dan semua aturan yang sama dengan kompetisi IPhO termasuk materi tes yang terdiri dari Fisika teori dan eksperimen.

Seluruh siswa peserta mengikuti tes di negaranya masing-masing. Lima peserta Indonesia melaksanakan tes teori pada tanggal 8 Desember, dan tes eksperimen pada 10 Desember di Hotel Harris Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Masing-masing tes berlangsung selama lima jam tanpa jeda. Kualitas soal IdPhO tidak kalah hebatnya dengan soal IPhO. Hal ini terlihat dari passing grade untuk medali emas yang sangat rendah hanya sebesar 21,39 dari total nilai 50.

Terdapat 211 peserta dari 45 negara yang terdaftar sebagai peserta pada kompetisi fisika tingkat SMA ini dan hanya 204 peserta yang mengirimkan lembar jawaban soal teori maupun eksperimen ke panitia di Rusia. Panitia IdPhO telah mengirimkan alat eksperimen hanya ke 34 negara. Dari 204 peserta itu, 169 siswa adalah peserta resmi dan 35 siswa lainnya sebagai peserta tamu.

"Dengan tulus hati kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, Puspresnas dan tim pembina khususnya, atas dukungan moril maupun materiil sehingga atas izin-Nya kami dapat meraih prestasi menggembirakan ini. Semoga upaya ini semua berbuah kebaikan untuk bangsa dan negara Indonesia tercinta," tutur Ketua Tim Indonesia sekaligus pembina para peserta, Syamsu Rosid.

Editor: Gokli