Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkeu: Perbankan Jangan Ikuti BI Rate
Oleh : Andri Arianto
Selasa | 08-02-2011 | 10:12 WIB

Jakarta, batamtoday - Pemerintah menginginkan suku bunga kredit perbankan tetap stabil, tanpa harus mengikuti langkah Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

Menteri Keuangan, Agus D.W.Martowardojo mengatakan pemerintah menyambut baik langkah bank sentral menaikan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen sebagai respon atas kekhawatiran pasar akan inflasi.

"Karena kita harus menjaga momentum industri keuangan yang sifat-nya betul-betul siap mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Menkeu Agus D.W.Martowardojo di Jakarta, 8 Februari 2011.

Beberapa negara lain yang tengah dihadang ancaman inflasi tinggi, menurut agus juga menerapkan kebijakan moneter tersebut.

Dengan begitu, lanjutnya, bank sentral diharapkan mampu menjaga kondisi ekonomi Indonesia tetap bergerak dengan baik. Langkah BI tersebut juga diyakininya akan dapat menjaga stabilitas tingkat imbal hasil (yield) surat berhaga negara (SBN) agar tidak semakin bergerak naik

“Dengan BI Rate meningkat, ini tentu dampaknya kepada yield dari SUN akan lebih terjaga sehingga tidak perlu terjadi peningkatkan. Kami mewaspadai peningkatan yield SUN karena itu akan jadi beban APBN, harus bayar bunga obligasi yang tinggi," katanya.

Menurut Agus, kordinasi yang erat antara otoritas fiskal dan moneter akan membuat kondisi pasar dalam negeri semakin kondusif. Sementara untuk pasar internasional, ada dinamika global yang patut dikhawatirkan pengaruhnya terhadap pasar domestik.

“Yang diwaspadai itu Eropa. Bagaimana pun kawasan itu dalam proses penyehatan. Kami juga menyimak Mesir, karena Mesir itu bukan hanya bergejolak, tapi pasar khawatir gejolak itu berdampak pada negara tetangganya terutama negara penghasil minyak."

Dia menegaskan pemerintah akan terus melakukan protokol penanganan krisis guna mengevaluasi semua faktor guna menjaga momentum pembangunan ekonomi di Tanah Air.