Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi: Alhamdulillah, Penyebaran Meluas Corona Bisa Dicegah
Oleh : Redaksi
Senin | 07-12-2020 | 08:36 WIB
jokowi_istana1b3.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo (Foto: Sekretariat Presiden)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Vaksin pertama yang dipesan oleh Pemerintah Indonesia dari China telah sampai di tanah air pada Minggu (6/12/2020), pukul 21.23 WIB. Vaksin buatan Sinovac itu dibawa dari China dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA 810 777-300ER dari Beijing.

Vaksin Sinovac ini merupakan satu dari enam vaksin yang memang sudah dipesan oleh Pemerintah. Pemerintah pun sudah melakukan uji coba vaksin ini pada beberapa relawan.

Berdasarkan surat dengan nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 pada 3 Desember 2020, tentang penetapan jenis vaksin untuk vaksinasi Covid-19, menetapkan beberapa jenis vaksin yang akan digunakan sebagai vaksinasi.

Enam jenis tersebut produksi dari PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and Biontech serta Sinovac Biotech Ltd.

"Saya ingin sampaikan satu kabar baik, pemerintah sudah terima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020," ujar Presiden Joko Widodo terkait kedatangan vaksin Covid-19 tersebut dalam siaran Youtube, Minggu (6/12/2020) malam.

Jokowi mengatakan, pemerintah juga masih upayakan 1,8 juta dosis vaksis Covid-19 yang akan tiba pada awal Januari 2021. Jokowi melanjutkan, selain vaksin dalam bentuk jadi, pada Desember ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin.

Selain itu pada Januari 2021, juga akan datang 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.

"Kita amat bersyukur, Alhamdulillah vaksin sudah tersedia, artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah Covid-19," ucap Jokowi.

Namun, meskipun vaksin telah tiba, program vaksinasi Covid-19 masih belum dapat dilaksanakan. Sebab vaksin tersebut masih memerlukan tahapan-tahapan lainnya dari BPOM sebelum vaksinasi dapat dimulai.

"Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM," jelas Jokowi dalam pidatonya.

Presiden pun menegaskan, seluruh prosedur yang dilalui harus dilaksanakan dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Pertimbangan ilmiah dan hasil uji klinis inilah yang akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai.

Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya persiapan sistem distribusi vaksin ke daerah, peralatan pendukung, SDM, dan tata kelola vaksin.

"Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap," kata dia.

Presiden menyampaikan, nantinya vaksinasi tak mungkin dilakukan secara serempak untuk seluruh masyarakat di berbagai daerah. Karena itu, ia berharap agar semua pihak dapat mengikuti informasi dan petunjuk dari para petugas yang tengah menyiapkan vaksinasi. Termasuk dengan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Terakhir, meski vaksin sudah ada, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, selalu harus terus kita lakukan," ucap Jokowi.

Editor: Surya