Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Calon Kapolri Baru Harus Sudah Selesai dengan Dirinya
Oleh : Irawan
Kamis | 26-11-2020 | 16:38 WIB
diskusi_kapolri.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Dialektika Demokrasi 'Siapa Calon Kapolri Pilihan Jokowi?'

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 mendatang. Karena itu, kini muncul nama-nama yang digadang-gadang untuk menggantikan posisinya tersebut.

Namun, yang tepenting calon Kapolri itu harus selesai dengan dirinya; baik secara mental, finansial, spiritual, empat pilar kebangsaan dan jejak rekamnya yang baik. Sehingga bisa bekerjadengan profesional.

"Pemberhentian dan pengangkatan Kapolri itu hak prerogatif presiden, dan hanya mendapat persetujuan DPR RI. Sebagaimana diatur dalam UU No.2 tahun 2002 tentang kepolisian, bahwa Kompolnas yang mengajukan kepada Presiden, sesuai syarat dan ketentuan menurut UU. Yang terpenting harus selesai dengan dirinya," tegas anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid.

Hal itu disampaikan Gus Jazil - sapaan akrabnya dalam Dialektika Demokrasi 'Siapa Calon Kapolri Pilihan Jokowi?' bersama Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Lebih lanjut Gus Jazil memprediksi calon Kapolri tersebut akan diajukan Presiden pasca pilkada 9 Desember 2020 atau di awal Januari 2021. Tapi, UU kepolisian itu tidak menyebutkan satu, dua, atau tiga orang calon Kapolri.

"Presiden berwenang full untuk mengajukan nama-nama tersebut, dan selama dua hari kalau tidak ada penolakan atau penerimaan otomatis sudah disetujui oleh DPR RI," tambah Wakil Ketua MPR RI itu.

Hanya saja nama-nama yang diusulkan itu harus perwira tinggi, bintang tiga dan masih aktif. Gus Jazil menilai calon Kapolri itu harus memiliki kedekatan, harmoni dengan presiden.

"Sekarang ini dibutuhkan Kapolri yang bijak, cepat bertindak untuk mengatasi segala kemungkinan terkait dengan keamanan, ketertiban, penagakan hukum, dan pengayoman masyarakat," ungkapnya.

Yusuf Warsyim memastikan jika Kompolnas akan mengusulkan yang terbaik. Baik kinerja, integritas, kualitas, jenjang karir yang profesional, preetasi, dan seluruh jejak rekamnya sejak menjadi aparat kepolisian.

"Kompolnas ingin calon kapolri yang diajukan 90 persen diterima presiden dan disetujui DPR RI," katanya.

Apalagi kata Yusuf, setiap Kapolri memiliki tantangan dan zaman yang berbeda-beda. Dimana kini Polri memasuki era industri sehingga grand strateginya sejalan dengan tantangan yang dihadapi.

Selain integritas, sinergitas, mampu kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, keunggulan dalam pelayanan, dan harus bersikap cepat dan tepat dalam memutuskan tindakan. "Jadi, Kapolri itu jangan takut berkomunikasi," pungkasnya.

Sementara itu nama-nama yang muncul, antara lain Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol Agus Andrianto, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Komjen Pol Arief Sulistyanto, Komjen Pol Boy Rafli Amar, Komjen Pol Dharma Pongrekun, Komjen Pol Firli Bahuri, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo, Komjen Pol Andap Budhi Revianto, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran.

Editor: Surya