Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kaum Milenial Berperan Mendukung Kebijakan Pemerintah
Oleh : Opini
Selasa | 17-11-2020 | 15:36 WIB
download52.jpg Honda-Batam
Ilustrasi kaum milenial. (Foto: Ist)

Oleh Alfisyah Dianasari

PERCEPATAN pertukaran informasi seringkali menciptakan kebingungan masyarakat terhadap Informasi yang berkembang, termasuk program-program pembangunan yang akan dilaksanakan.

Warganet dan kaum milenial sebagai pengguna aktif media sosial pun diajak untuk ikut menyosialisasikan serta mendukung kebijakan Pemerintah tersebut demi tercapainya sasaran pembangunan.

Kebijakan Pemerintah atau yang lazim disebut kebijakan publik bisa diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis dan dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan, kepemimpinan, serta cara bertindak.

Kebijakan ini diharapkan akan mempengaruhi setiap orang di suatu negara atau negara bagian atau kebijakan secara umum.

Tujuan pemerintah dalam merumuskan kebijakan tak lain adalah tercapainya kesejahteraan masyarakat melalui peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

Selain itu kebijakan pemerintah ini diperlukan guna diperolehnya nilai-nilai publik baik yang bertalian dengan barang publik maupun jasa publik. Nilai-nilai tersebut tentu sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik maupun non-fisik.

Kebijakan pemerintah dibuat melalui tahap-tahap yang sistematis sehingga semua variabel pokok dari semua permasalahan yang akan dipecahkan tercakup.

Salah satu kebijakan pemerintah yang pernah diterapkan adalah kebijakan terkait BBM 1 harga, dimana kebijakan tersebut bertujuan demi mewujudkan keadilan energi di seluruh wilayah Indonesia.

Kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh mahalnya harga BBM di beberapa daerah terutama di Indonesia Bagian Timur. Untuk mendukung kebijakan tersebut, kementerian ESDM telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang percepatan pemberlakuan Satu Harga

Selain kebijakan tentang BBM 1 Harga, kebijakan pemerintan terkait penanganan pandemi virus corona juga bisa kita jadikan contoh, seperti misalnya kebijakan pemerintah yang telah mendorong pembuatan alat pelindung diri (APD) produks dalam negeri. Pembuatan APD dalam negeri ini telah disesuaikan dengan standar internasional.

APD yang ditujukan seperti cover all atau gown buatan Indonesia dengan bahan baku 100% dari Indonesia yang memenuhi standar internasional AATCC42 dan ISO serta ASDM.

Selain produksi APD, pemerintah juga menggalakkan produksi masker kain dengan filtrasi setara dengan masker bedah. Hal ini bertujuan sebagai jawaban atas kelangkaan masker saat awal pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kebijakan tersebut juga terintegrasi dengan salah satu protokol kesehatan, yakni memakai masker ketika berada di luar rumah.

Tak berhenti sampai disitu, kebijakan pemerintah dalam melawan pandemi Virus Corona juga berlangsung pada pengembangan vaksin produksi dalam negeri, yakni vaksin merah putih. Hingga kini pengembangan vaksin tersebut masih dalam tahap uji klinis.

Untuk menyukseskan kebijakan tersebut, tentu diperlukan peran dari masyarakat khususnya para warganet dan kaum milenial untuk menggaungkannya kepada khalayak secara lebih luas.

Generasi Milenial merupakan istilah yang cukup akrab di telinga kita. Istilah tersebut berasal dari kata Millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, Willuam Strauss dan Nell Howe dalam beberapa bukunya.

Bonus demografi yang beriringan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia tentunya akan memberikan kemajuan terhadap bangsa Indonesia dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045. Pemuda saat ini akan menjadi garda terdepan dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045,

Ditengah digitalisasi Industru yang ada, kelompok milenial dinilai paling mampu beradaptasi dengan segala perkembangan yang ada.

Saat ini lebih dari separuh generasi milenial tinggal di perkotaan. Mereka memiliki akses yang luas terhadap lingkungan pendidikan, kesehatan, teknologi informasi dan internet.

Selain itu peran warganet juga menjadi vital karena internet mampu memberikan keajaiban. Apalagi celotehan warganet memiliki pengaruh besar dalam berbagai kebijakan negara.

Sukses atau tidaknya kebijakan pemerintah tentu saja tidak lepas dari peranan warganet yang bertugas mengabarkan atau membuat konten tertentu yang bertujuan untuk mengabarkan berbagai kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah.

Satu hal yang mungkin bisa dilakukan bagi kaum milenilal maupun warganet, tentu saja adalah mengkampanyekan 3 M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker).

Kampanye ini tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari membuat tulisan, poster ataupun video edukasi yang menunjukkan tentang kepatuhan dalam menerapkan prinsip 3M.

Penyebaran video ini juga terbilang sangat mudah, karena teknologi saat ini memungkinkan bagi siapapun untuk meneruskan konten yang telah diterimanya.

Warganet dan Milenial memiliki banyak kekuatan untuk menyebarluaskan informasi kepada khalayak. Kelompok tersebut tentu saja memiliki wawasan dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan baik.*

Penulis adalah warganet bermestautin di Depok Jawa Barat