Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kampanye di Kampung

Ishak Jelaskan Terkait Pemekaran Wilayah Saat Jadi Birokrat ke Masyarakat Lingga
Oleh : Bayu Yiyandi
Senin | 16-11-2020 | 18:20 WIB
Ishak-Lingga.jpg Honda-Batam
Calon Bupati Lingga, Ishak saat kampanye di sejumlah kampung. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Lingga - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lingga, Muhammad Ishak-Salmizi menggelar kampanye di sejumlah Kampung yang ada di Lingga.

Dalam kampanye tersebut, Calon Bupati Ishak menjelaskan soal pemekaran wilayah saat dirinya jadi birokrat selama 29 tahun kepada masyarakat.

"Kalau soal peningkatkan pelayanan dan pembangunan melalui pemekaran wilayah, saya yang waktu itu menjabat sebagai Camat Lingga ditunjuk Bupati Kepulauan Riau sebelum Kabupaten Lingga dibentuk saya sudah punya pengalaman. Bahkan saat itu bukan saja pemekaran desa, pemekaran kecamatan pun saya usul dan saya perjuangkan, seperti pemekaran Kecamatan Lingga menjadi Kecamatan Lingga dan Lingga Utara pada tahun 2003," kata saat Ishak saat berkampanye di Kampung Mala, Cenut dan Kado, Desa Mepar yang masuk pada wilayah desa persiapan Cempaka Kecamatan Lingga, Minggu (15/11/2020) kemarin.

Selain kecamatan, dia mengaku juga pernah merekomendasi usulan pemekaran Desa Sei Pinang menjadi Desa Sei Pinang dan Desa Kudung yang saat ini berada di Kecamatan Lingga Timur. Masing-masing usulannya berhasil.

"Proses perjuangan pemekaran kecamatan dan desa waktu itu masih ada dan ramai, di antaranya Pak Ansar Ahmad yang dulunya menjabat sebagai Wakil Bupati Kepri dan Kamarudin Ali anggota DPRD Kabupaten Kepri. Silahkan tanya kepada beliau kalau ada yang tak percaya," ujarnya.

Kepada masyarakat, Ishak meminta tak perlu khawatir. Siapapun yang terpilih menjadi Bupati punya kewajiban untuk mempersiapkan setiap desa atau kampung agar lebih mandiri. Kemudian melanjutkan desa persiapan menjadi desa definitif sesuai prosedur dan persyaratan yang berlaku.

"Dua tahun lalu, saya juga pernah melemparkan wacana usulan pemekaran Kelurahan Daik. Saya ungkapkan itu dihadapan masyarakatnya langsung yang hadir di Balai Adat Melayu Lingga. Karean Kelurahan Daik sendiri luas," tuturnya.

"Sekarang Daik hari ini menjadi tiga pusat ibukota pemerintahan yakni Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga dan Kabupaten Lingga. Tetapi perkembangan pembangunannya sangat lamban. Karena itu kadang kita bingung mau menjawab kalau ada tamu datang bertanya, di Daik di mana pusat kotanya?" kata Ishak.

Editor: Gokli