Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gegara Corona, Juhari Manfaatkan Perkarangan Rumah untuk Bercocok Tanam
Oleh : Wandy
Sabtu | 24-10-2020 | 15:36 WIB
A-BERTANAM-DI-PEKARANGAN.jpg Honda-Batam
Juhari saat mememen sayuran di pekarangan rumahnya. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.C0M, Lingga - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini tidak hanya menimbulkan dampak bagi kesehatan masyarakat, namun juga perekonomian. Akibatnya, jutaan orang kehilangan pekerjaan, aktivitas ekonomi juga mulai lesu akibat menurunnya daya beli masyarakat.

Namun, di balik itu semua selalu ada hikmah di setiap kejadian, termasuk pandemi Covid-19. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Juhari Purwadi.

Karena Covid-19 tak kunjung berakhir, Juhari semakin kreatif, memanfaatkan perkarangan rumahnya untuk menanam berbagai macam sayuran, seperti sayur terong, sayur kangkung, lalu buah-buahan seperti pepaya california, dan ubi, serta bahan pokok dapur seperti cabe rawit, lengkuas, dan kunyit.

Tampak hamparan tanaman sayuran, dan buah-buahan diperkarangan rumah itupun berdiri segar dan menggoda mata serta hembusan angin sore itupun menambah kesejukan suasana ditengah pandemi covid-19.

Juhari memulai tanamannya itu sejak tiga bulan terakhir, pasalnya tak banyak yang bisa ia lakukan ketika berada dirumah maka dengan bercocok tanamlah ia manfaatkan kekosongan waktunya.

Juhari menceritakan dimasa Pandemi Covid-19 ini, ia dapat mengambil hikmahnya dimana dia dan keluarga mengaku senang, pasalnya tanaman yang ditanam sudah membuahkan hasil dan bisa menutupi kekurangan persediaan di dapur.

"Karena yang tidak ada didapur bisa kita jadikan dengan cara ditanam, jadi seperti kunyit, lengkuas, cabe, sayur terong, dan kangkung. Saya tidak lagi membelinya karena sudah tersedia," ungkap Juhari, Sabtu (24/10/2020)

Namun Juhari mengatakan dari beberapa tanaman tidak semuanya dijual, sebab menurut dia bisa dipergunakan untuk kebutuhan dapur sehingga tidak perlu membeli dipasar ataupun warung.

Sementara untuk sayuran yang dijual seperti terong dan cabe rawit Juhari menjualnya di kisaran harga Rp35 ribu per polibek.

"Jadi tak semuanya dijual, sementara untuk kekurangnya tinggal kita tanam sendiri seperti, lengkuas, kunyit ubi dan pepaya. Semuanya untuk ketahanan pangan selama pandemi covid-19," ujar bapak tiga orang anak tersebut.

Juhari menjelaskan, pananaman tanaman jenis ini sangat mudah, dimana tidak memerlukan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dengan baik. Air yang cukup matahari yang pas sudah bisa membuat tanaman ini tumbuh dengan baik.

Juhari sangat setuju dengan anjuran Presiden RI untuk menanam tanaman pangan. Sebab apalia wabah covid-19 ini masih melanda dunia berkepanjangan, maka dengan menanam tanaman pangan kebutuhan pangan bisa tercukupi.

"Karena kita tidak tahu kapan wabah virus corona ini mereda, oleh karena itu dengan bercocok tanam dengan memanfaatkan perkarangan rumah semoga terhindar dari kekurangan bahan pangan," ungkapnya.

Editor: Dardani