Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BKKBN Kerahkan 1,2 Juta Kader untuk Sosialisasi 3M Lawan Covid-19
Oleh : Redaksi
Sabtu | 03-10-2020 | 09:27 WIB
cuci-tangan1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (#SatgasCovid19) menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengedukasi perubahan perilaku dan adaptasi kebiasaan baru mencegah penularan virus corona.

Lebih dari 1,2 juta kader BKKBN pun siap terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan 3M atau #CuciTangan, #JagaJarak, dan #MemakaiMasker.

"Kami mengerahkan para penyuluh KB baik PNS maupun non-PNS untuk menjadi garda terdepan di dalam komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya kepatuhan kepada protokol kesehatan," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harmadi dalam acara virtual sosialisasi strategi perubahan perilaku yang diadakan BKKBN di Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Para penyuluh tersebut memiliki target spesifik untuk memberikan sosialisasi kepada keluarga, individu dan komunitas agar mereka secara sadar patuhprotokol kesehatan.

Menurut Sonny, para penyuluh itu juga harus meyakinkan masyarakat bahwa protokol kesehatan akan membuat mereka melindungi diri sendiri dan orang lain.

Hal itu penting, ujarnya, karena perubahan perilaku itu didasarkan pada keyakinan dan kepercayaan.

Sonny merujuk pada keberhasilan BKKBN yang berhasil mengubah paradigma masyarakat untuk melakukan KB dari yang semula pola pikir memiliki banyak anak. Dia yakin dengan pengalaman BKKBN akan membantu sosialisasi yang dilakukan pemerintah.

"Mengapa BKKBN kami tempatkan sebagai garda terdepan? Karena BKKBN punya keberhasilan yang luar biasa," tegasnya.

Menurut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, terdapat 1,2 juta kader BKKBN yang ada di lapangan dan juga 23.400 penyuluh baik yang berstatus PNS maupun non-PNS yang dapat membantu usaha sosialisasi itu.

Satgas Penanganan COVID-19 sendiri sudah menentukan lokus sosialisasi untuk penyuluh KB/PLBK PNS berada di 34 provinsi sementara PLKB non-PNS fokus di 10 provinsi.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha