Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perlu Lembaga Khusus Pendamping UKM di Kepri
Oleh : Ocep/Dodo
Jum'at | 25-05-2012 | 20:20 WIB

BATAM, batamtoday - Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kepulauan Riau membutuhkan sebuah institusi yang khusus mendampingi mereka untuk memperbaiki kualitas produk, mengembangkan jaringan pemasaran dan penguatan manajerial yang sejauh ini belum maksimal dilakukan oleh kamar dagang dan pemerintah daerah.

Hal itu menjadi salah satu kesimpulan yang dihasilkan dalam diskusi terbatas mengenai pengembangan UMKM di Kepri yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam di Restoran MyMie, Batam Center, Jumat (25/5/2012). 

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi antara lain, Adhinanto Cahyono, Koordinator Unit Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM Kantor Bank Indonesia Batam, Pengurus Kadin Kepri Suyono Saputra dan Susilo Sulistiawan, Store Manager Carrefour Batam. 

Suyono Saputra antara lain mengatakan, pelaku UKM perlu lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya untuk bisa masuk ke pasar global. 

Bukan hanya dalam hal pengemasan produk, namun juga jaringan pemasaran dan manajerial.

"Karena itu diperlukan lembaga khusus untuk mendampingi UKM dalam hal packaging, jaringan pemasaran dan manajerial," jelasnya. 

Lembaga khusus itu seperti Inkubator yang banyak berdiri di berbagai daerah di Indonesia dan lebih banyak didirikan di lingkungan perguruan tinggi. 

Hal itu diperlukan mengingat sejauh ini peran kamar dagang dan industri (Kadin) dam pemerintah daerah dirasa belum maksimal memberikan pendampingan tersebut. 

Sehingga para pelaku UKM masih lebih banyak berusaha sendiri dan sangat sulit berkembang, apalagi menembus pasar global. 

Susilo Sulistiawan pun sependapat dengan itu, apalagi Carrefour Batam menurutnya masih kesulitan mendapatkan suplai produk dari UKM di Kepri. 

"Produk UKM yang diserap Carrefour masih sangat kecil, masih 2-3 persen," sambungnya. 

Sepanjang 2012 ini saja Carrefour Batam baru mendapatkan dua UKM sebagai mitra. Diakuinya, Carrefour memang memiliki kriteria yang cukup selektif terhadap produk-produk UKM yang bisa disuplai ke salah satu ritel terbesar di Indonesia itu. 

Dimana sejumlah kriteria tersebut antara lain kualitas produk dan kemasan, kemampuan keberlangsungan produksi dan legalitas perizinan usaha UKM. 

Lebih jauh, Adhinanto Cahyono mengatakan mulai tahun ini Kantor Bank Indonesia Batam akan melakukan penelitian potensi sektor UKM di Kepri bekerjasama dengan Politeknik Negeri Batam.

Penelitian yang direncanakan berakhir tahun depan itu akan menghasilkan potensi-potensi yang prospektif dikembangkan oleh pelaku UKM di Kepri.