Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Harus Ciptakan Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi di Setiap Daerah
Oleh : Surya
Selasa | 22-05-2012 | 16:35 WIB
muhamad-firdaus.jpg Honda-Batam

Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Firdaus

JAKARTA, batamtoday - Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Firdaus menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang terus mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu siknifikan, belum belum mampu menjawab ketersediaan lapangan kerja baru dan mengatasi kesenjangan pertumbuhan ekonomi di pusat dan daerah.

Menurutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak saja diukur dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung pencakar langit dan menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan atau mal di pusat kota, akan tetapi peningkatan pertumbuhan itu harus dirasakan oleh bangsa ini baik di pusat kota dan daerah dengan terbukanya lapangan pekerjaan, berkurangnya kemiskinan dan penggangguran.

"Seharusnya, setiap kenaikan itu harus menciptakan lapangan kerja baru dan mampu mengatasi kesenjangan terhadap pertumbuhan ekonomi di pusat dan daerah. Kalaulah hal ini dapat diatasi, maka itulah yang dikatakan pertumbuhan ekonomi yang sesunggunya," ungkap Muhammad Firdaus, Selasa (22/5/2012).

Berdasarkan data dalam sepuluh tahun terakhir, lanjutnya, dampak kesenjangan pendapatan dan daya beli antara 20 persen warga kelas menengah atas dan 80 persen warga miskin di Indonesia sulit untuk dibendung.

Data BPS menunjukkan, sebaran angka kemiskinan sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2011, jumlah penduduk miskin di desa selalu lebih besar dibanding dengan di kota. Salah satu sumbangan kenaikan angka kemiskinan di desa, antara lain rendahnya tingkat pendidikan, banyak yang jadi buruh tani karena ketiadaan lahan dan banyknya anak dalam satu keluarga.

Untuk tahun 2011, sebaran angka kemiskinan berjumlah 63,2 persen ada di desa, sedangkan 36,8 persen berada di perkotaan. Kemkiskinan di perkotaan disebabkan lowongan kerja sempit dan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

"Oleh karena itu, alangkah baiknya jika prioritas pembangunan diarahkan ke desa," ujarnya.

Ia menambahkan, selain memang kuantitas angka kemiskinan dan keluarga pra sejahtera masih sangat tinggi, juga karena di desa kaya dengan sumber daya alam yang belum tergarap dengan maksimal.

Dengan begitu, pengangguran yang memicu angka kemiskinan dapat ditekan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, serta mengentaskan dari keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera.

Menurut Muhammad Firdaus, kalau data BPS saja mengambarkan hal sedemikian bahwa besarnya kesenjangan ekonomi yang terjadi antara pusat dan daerah, maka dikhawatirkan terjadi krisis ekonomi dan gelombang sosial sebagaimana terjadi di Yunani pada saat ini.

"Kalau hal itu terjadi, maka akan terjadi kemandekan ekonomi akibat adanya kesenjangan tersebut," imbuhnya.

Untuk itu, Firdaus mengimbau pemerintah sudah seharusnya mencari solusi dan mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi, mengingat target pertumbuhan ekonomi yang selalu meningkat dari tahun ke tahun.

"Untuk RAPBN 2013 saja pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 6,8-7,2 persen," kata anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera Dapil Jawa Timur 2 – Pasuruan dan Probolinggo ini.