Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasyim Tuntut Ganti Rugi Pompong yang Ditabrak Speedboat Kepri 6 Dua Tahun Silam
Oleh : Asyri
Jum\'at | 24-07-2020 | 12:20 WIB
hasyim1.jpg Honda-Batam
Hasyim (63), nelayan di Bintan yang menuntut ganti rugi pompong miliknya yang ditabrak speedboat Kepri 6 dua tahun silam. (Foto: Asyri)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Hasyim (63), pemilik pompong yang ditabrak Speedboat Kepri 6 yang dinakhodai Tono dua tahun silam, hingga kini belum mendapat ganti rugi dari Pemprov Kepri.

Padahal akibat kecelakaan pada Agustus 2018 silam, Hasyim mengalami patah tulang dan luka parah di bagian perut. Kapal pompong miliknya juga tenggelam.

"Setelah kejadian Kepri 6 menabrak pompong saya, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan diri saya karena saya pingsan, dan tak sadarkan diri," terang Hasyim saat ditemui di rumahnya, Desa Bintan Buyu, Kamis (23/7/2020).

Hasyim menerangkan, peristiwa kecelakaan itu pada 5 Agustus 2018 lalu sekitar pukul 19.00 WIB di laut Teluk Nipah, Kota Batam.

"Setelah kejadian kecelakaan itu saya dibawa ke rumah sakit Sudarsono. Satu malam dirawat di sana, lalu dipindahkan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Di sana dilakukan operasi di bagian perut karena bocor usus dan dilakukan pengobatan patah tulang," paparnya.

Namun sangat disayangkan, hingga saat ini Pemprov Kepri belum ada kejelasan tentang ganti kerugian kapal pompong miliknya.

"Istri saya sempat menghubungi Tono (nahkoda) maupun pihak Kepri 6 soal janji akan mengganti pompong saya yang tenggelam. Namun sama sekali tidak ada kabar, sampai hari ini," Keluhnya.

Ramani, istri Hasyim, mengatakan bahwa pompong tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sehingga sangat berharap itikad baik pihak penabrak agar mengganti sesuai janji mereka.

"Sudah dua tahun kami menanti. Padahal saudara Tono waktu itu menyampaikan kepada kami bahwa pihak Kepri 6 akan mengganti kapal pompong milik kami dengan harga Rp 100 juta. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan," kata Rahmani.

"Sejak kejadian tersebut suami saya tidak bisa bekerja lagi, dikarenakan kondisi kesehatannya akibat kejadian kecelakaan itu," tutupnya.

Editor: Yudha