Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Desak Pembekuan Gojek Indonesia, Ratusan Driver Online Kembali Demo DPRD Batam
Oleh : Paskalis Rianghepat
Selasa | 14-07-2020 | 11:48 WIB
demo-gojek-batam1.jpg Honda-Batam
Ratusan Driver Online sedang berkumpul di Lapangan WTB, Selasa (14/7/2020). (Foto: Paskalis RH)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan massa yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO), Gabungan Komunitas Driver Online (GKDO), Forum Taksi Online Batam, Gojek dan Grab serta FSPMI mendesak DPRD untuk membekukan Gojek Indonesia di Kota Batam.

Hal itu disampaikan Gusril Alisar, Ketua PUK SPDT SPMI Gojek Batam pada saat memimpin aksi unjuk rasa di Lapangan Parkir Welcome To Batam (WTB), Selasa (14/7/2020) pagi.

"Hari ini, untuk kedua kalinya seluruh anggota yang tergabung di berbagai asosiasi maupun komunitas driver online kembali melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Kota Batam. Aksi yang kedua kali ini merupakan buntut dari penolakan terhadap program Berkat yang dikeluarkan oleh PT Gojek Indonesia, yang di nilai sangat merugikan para driver," kata Gusril.

Selain itu, kata Gusril, aksi demo yang kedua kali ini adalah untuk mengawal keputusan anggota DPRD Kota Batam yang mengatakan bahwa akan memberikan waktu selama 1X24 jam kepada pihak Gojek Indonesia untuk mengakomodir semua tuntutan yang disampaikan oleh para driver.

"Aksi hari ini adalah untuk memastikan janji anggota Dewan yang mengatakan akan memberikan jawaban terkait tuntutan para driver kepada pihak Gojek Indonesia," ujarnya.

Gusril menegaskan, apabila jawaban dari anggota DPRD nantinya sama seperti yang dikeluarkan oleh pihak Gojek Indonesia, maka para driver Online mengancam akan menurunkan massa yang lebih besar untuk melakukan aksi unjuk rasa di Kota Batam.

Selain itu, kata dia, dalam aksi kali ini para driver juga mendesak DPRD Kota Batam agar mengambil sikap, apabila seluruh tuntutan yang disampaikan tidak di akomodir oleh pihak Gojek Indonesia.

"Apabila pihak Gojek Indonesia tetap pada pendirian untuk menolak tuntutan kami, maka para driver mendesak DPRD Kota Batam untuk menggunakan kewenangannya membekukan izin Gojek Indonesia di Kota Batam, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) serta Kementerian Perhubungan," tegas Gusril.

Sebelumnya, Ratusan massa yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO), Forum Taksi Online Batam, Gojek dan Grab serta Fspmi, melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Kota Batam, Senin (13/7/2020) kemarin.

Mereka berunjuk rasa memprotes salah satu program baru dari pengelola aplikasi yang dinilai tidak menguntungkan para driver.

Dalam orasinya, Gusril Alisar selaku koordinator aksi menyampaikan setidaknya lima tuntutan kepada para wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD kota Batam.

Yang pertama, kata Gusril, para driver online meminta agar PT Gojek Indonesia menghilangkan program Berkat. Kemudian yang kedua, kata Gusril, para driver juga meminta perusahaan aplikasi agar dapat mengevaluasi tarif yang berlaku saat ini dan menurunkan potongan 20 persen. Mereka menyesalkan keputusan perusahaan aplikasi yang dinilai sepihak.

Masih kata Gusril, dalam aksi itu para driver juga meminta supaya pengelola aplikasi melakukan Evaluasi akun joki Tanpa Syarat serta evaluasi tarif yang berlaku saat ini secepatnya dan turunkan potongan sebesar 20 persen.

"Setiap perubahan harus melibatkan mitra sesuai pesan di aplikasi," ujarnya.

Di tempat yang sama, salah seorang Driver Gojek, Udin mengeluhkan sistem baru yang diterapkan pengelola aplikasi. Menurut dia, dengan sistem baru tersebut pendapatannya jauh berkurang.

"Sekarang pendapatan saya menurun drastus. Misalnya saat satu orderan dengan tarif 13 ribu, maka saya hanya mendapat Rp 8 ribu karena ada potongan sebesar 20 persen," pungkasnya.

Hingga berita ini dipublish, ratusan massa pendemo sedang berkumpul di Lapangan Parkir Welcome To Batam (WTB) untuk kembali melakukan aksi demo di gedung DPRD Kota Batam.

Editor: Yudha