Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peraturan Pemerintah Holding BUMN Penerbangan Terbit Oktober
Oleh : Redaksi
Kamis | 09-07-2020 | 11:48 WIB
garuda-indonesia1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Maskapai Garuda Indonesia.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengungkapkan perkembangan rencana pembentukan holding BUMN penerbangan. Ia menuturkan Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang pembentukan holding BUMN penerbangan ditargetkan terbit Oktober mendatang.

"(Holding BUMN penerbangan) sedang difinalisasi, tapi semua itu menunggu PP keluar. Diharapkan bulan Oktober keluar," ujarnya dalam acara Jakarta Chief Marketing Club Officer (CMO), Rabu (8/7/2020).

Ia mengatakan pembentukan holding BUMN penerbangan akan menghindarkan perusahaan pelat merah di sektor aviasi dari aksi 'saling sikut' lantaran nantinya berada dalam satu naungan. Di samping itu, pembentukan holding BUMN penerbangan ini membuat perusahaan bisa fokus mengembangkan bisnisnya.

"Jadi one company (satu perusahaan) tidak bersaing sesama, tidak saling sikut-sikutan karena berada di satu naungan. Jadi kalau Garuda bisa pakai Terminal 3 di tengah, tidak di ujung lagi. Mungkin saya tidak perlu bayar parkirnya. Kemudian kami bisa fokus untuk tarik wisatawan dari luar menggunakan Bali sebagai the new hub," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menunjuk PT Survai Udara Penas (Persero) sebagai induk holding penerbangan. Pasalnya, seluruh saham perusahaan itu masih digenggam pemerintah.

Selain Garuda Indonesia, beberapa perusahaan yang akan menjadi anggota holding penerbangan, yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pelita Air (Persero), dan PT AirNav Indonesia (Persero).

Menariknya, Irfan mengungkapkan jika holding BUMN penerbangan akan memasukkan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta PT Hotel Indonesia Natour (Persero) sebagai anggota holding. Dengan demikian, holding ini juga akan menyasar sektor pariwisata.

"ITDC juga masuk, hotel juga masuk Hotel Indonesia Nature, sehingga ini menjadi ujung tombak pengembangan pariwisata ke depan," paparnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha