Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Video Marah-marah Presiden

Kemarahan Jokowi Dianggap Mewakili PKS, PAN Nilai Wajar
Oleh : Irawan
Jum\'at | 03-07-2020 | 08:20 WIB
resuffle_diskusib.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Dialektika Demokrasi bertema 'Kemarahan Presiden Berujung Reshuffle Kabinet' di Gedung DPR/MPR Jakarta

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini merasa senang mendengar Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah dengan para pembantunya yang tidak bekerja maksimal. Karena menurut dia, isi marahnya Jokowi itu sudah kerap suarakan fraksinya sejak beberapa bulan yang lalu.

"Jadi kami merasa terwakili oleh pak Jokowi," kata Jazuli dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema 'Kemarahan Presiden Berujung Reshuffle Kabinet' di Media Center Gedung Nusantara III DPR RI, Kamis (2/7/2020).

Sebab, lanjut Jazuli, kalau hanya sekedar marah-marah, kemudian tidak ada tindak lanjut, bisa jadi orang menyimpulkan hanya gimmick jangan-jangan.

"Saya nggak berani mengatakan itu. tapi kalau ada implementasinya saya yakin, orang yang mengisukan gimmic pun akan terbantahkan dengan sendirinya," sebut dia.

Jazuli melihat Jokowi itu marahnya serius, kemarin isi marahnya itu ditulis. "Itu menunjukkan bahwa itu serius, makanya kalau saya menafsirkannya dia (Jokowi) serius marahnya karena isi marahnya itu ditulis," ucapnya.

Namun, menurut Jazuli, jika marah Jokowi itu menjadikan entry-point bakal ada reshufle, yaitu haknya presiden. PKS sebagai partai oposisi, kata dia, tahu diri tidak ikut-ikutan tentang mengintervensi reshuffle ini.

"Maka begitu ada reshuffle, saya secara pribadi dan institusi Fraksi PKS tidak elok ikut-ikutan. Umpamanya PKS harus sendirian, ya enggak apa-apa, emang kita udah niat dari awal," pungkasnya.

Hal senada disampaikan, politisi PAN Saleh Partaonan Daulay. Menurut Saleh, marahnya Jokowi kalau dalam ilmu hermeneutika adalah teks atau naskah yang ingin dipublikasikan ke masyarakat umum.

"Bagi saya betul-betul sedang marah, menurut saya wajar marah karena penanganan covid-19 di Indonesia belum maksimal," tandas Saleh.

Ia menilai video Jokowi tersebut juga merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada publik bahwa presiden sedang marah terhadap para menterinya.

Kata Saleh, target-target yang menurut presiden tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan oleh presiden itu sendiri. "Jadi, kinerja para menterinya belum memuaskan," katanya.

Sedangkan Ketua DPP Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan partainya menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.

"Inilah kalau menurut saya, bagi saya kalau dikaitkan dengan reshuffle, sepenuhnya kewenangan pak presiden, kami ini yang pendukungnya bapak Jokowi Ngawulo sama pak Jokowi, disuruh salto, salto, disuruh merangkak, merangkak," ujar Misbakhun.

Misbakhun menegaskan, Jokowi adalah pihak yang mempunyai visi dan misi terhadap pengelolaan negara ini. Soal reshuffle dan sebagainya pun menjadi hak prerogatif Jokowi. 'Kemarahan' Jokowi, justru dianggap Misbakhun sebagai kearifan seorang Kepala Negara.

"Salah satu kearifannya bapak Jokowi yaitu mereka di marahi, bukan langsung diganti itu bentuk kearipannya bapaka Jokowi," katanya.

Misbakhun menambahkan, ia menilai Jokowi sedang menyampaikan pada para menterinya untuk benar - benar bekerja sesuai visi dan misi yang ditetapkan. Terlebih, saat Indonesia masih menghadapi Pandemi Covid-19.

"Inilah kalau menurut saya dicari orang yang bener-bener itu bukan cuma mengerti bahasa, bahasa yang tersirat, bahasa tubuh juga harus mengerti, termasuk bahasa qalbu-nya pak Jokowi," kata Misbakhun menambahkan.

Editor: Surya