Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Covid-19 di AS Masih Tinggi, Trump Ngotot Kampanye Pilpres Terbuka
Oleh : Redaksi
Selasa | 16-06-2020 | 10:12 WIB
donald-trump118.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berkeras tetap menggelar kampanye pemilihan presiden 2020 mendatang di Tulsa, Oklahoma, meski sejumlah pihak khawatir pengumpulan massa bisa meningkatkan risiko penularan virus corona (Covid-19) yang masih menyebar di negara itu.

Trump bahkan tak menggubris masukan ahli kesehatan dan media Oklahoma soal protokol kesehatan semasa kampanye. Ia ngotot akan mendatangkan hingga 60 ribu pendukung atau tiga kali lipat dari kapasitas gedung pertemuan.

"Kita memiliki 22 ribu kursi di arena gedung, tapi saya pikir kami akan menggunakan seluruh area gedung dan menambah peserta dengan mendatangkan 40 ribu pendukung tambahan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin (15/6/2020).

Dalam kicauannya di Twitter, Trump bahkan mengklaim bahwa hampir satu juta orang yang ingin mengikuti kampanye di Tulsa pada Sabtu pekan ini.

Pernyataan itu diutarakan Trump sebagai respons atas kritik dari surat kabar lokal Tulsa dan pejabat kesehatan kota itu, yang menganggap bahwa keputusannya menggelar kampanye adalah tidak bijak, lantaran berlangsung ketika kasus infeksi virus corona di Oklahoma meningkat belakangan ini.

"Ini adalah waktu yang keliru (menggelar kampanye). Kami tidak tahu mengapa ia (Trump) memilih Tulsa. Kami tidak dapat melihat bahwa kunjungannya nanti akan berdampak baik terhadap kota ini," bunyi editorial surat kabar Tulsa World seperti dilansir AFP.

Direktur Departemen Kesehatan Tulsa, Bruce Dart, juga mendesak Trump menunda kampanye tersebut karena berisiko tinggi menjadi klaster baru penularan virus corona.

"Saya khawatir dengan kemampuan kami untuk melindungi siapa saja yang menghadiri acara besar di dalam ruangan. dan saya khawatir apakah kami juga bisa memastikan presiden tetap aman juga," kata Dart.

Dart menekankan adalah suatu kehormatan bagi warga Tulsa ketika seorang presiden ingin mengunjungi kota dan bertemu dengan warga.

"Tapi tidak selama masa pandemi ini. Saya berharap kita bisa menunda acara ini ke waktu ketika virus sudah tidak menjadi masalah besar seperti hari ini," papar Dart.

Menanggapi hal itu, Trump menganggap remeh bahwa pihaknya akan menangani jika nanti ada penularan virus corona baru di Oklahoma.

"Oklahoma telah melakukan pekerjaan dengan sangat fantastis untuk memerangi Covid-19. Mungkin akan ada titik hot spot (penularan baru corona) dan kami akan mengurus hot spot itu," ujar Trump.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha