Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Tahan Diperlakukan Kasar

Polres Karimun Beri Perhatian Dua ABK WNI yang Terjun dari Kapal Ikan China
Oleh : Freddy
Minggu | 07-06-2020 | 10:32 WIB
kapolres_karimun_soal_abk.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan AS sedang menggelar konferensi pers dan mendengarkan penjelasan dari 2 WNI yang ditemukan nelayan di perairan Karimun , Sabtu (6/6/2020) di Polsek Tebing (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Dua warga negara Indonesia yang terjun dari kapal Lu Qing Yuan Yu dan ditolong nelayan Karimun, Sabtu (6/6/2020), mendapat perhatian langsung dari Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan AS.

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan mengatakan ada sejumlah hal penting yang disampaikan, antara lain menjelaskan kronologi kejadian mulai dari awal hingga ditemukan nelayan.

Selain itu Kapolres Karimun mengatakan, 2 warga negara Indonesia yang diketahui bernama Andri Juniansyah ( 21), beralamat di Dusun Kado Permai, Utan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dan Reynalfi (30) tahun, beralamat Pemantang Siantar, Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar. Keduanya merupakan korban.

Dijelaskan Kapolres Karimun, mereka yang terjun ke laut tersebut bekerja di kapal Lu Qing Yuan Yu, sebagai anak buah kapal.

"Pada saat kapal berbendera China tersebut melewati di line STS di perairan Karimun, kedua pemuda warga negara Indonesia tersebut meloncat dan terjun dari kapal dengan menggunakan life jacket," ungkap Adenan, Sabtu (6/6/2020).

Setelah terjun ke laut dari atas kapal, mereka berteriak minta pertolongan. Dan beruntung, setelah beberapa jam terombang-ambing di laut, suara minta tolong tersebut terdengar nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi.

Kemudian nelayan yang bernama Teungku Azhar langsung memberikan pertolongan. Selanjutnya, dua ABK yang dalam kondisi lemah ini langsung dievakuasi ke darat oleh nelayan tersebut dan dilaporkan ke Polsek Tebing dan Satpolair Polres Karimun.

Menurut Kapolres Adenan, mereka memang sudah merencanakan untuk melarikan diri dari kapal tempat mereka bekerja. Karena tidak tahan atas tindakan kasar dan kurang berprikemanusiaan yang mereka alami selama bekerja di kapal tangkap ikan berbendera China tersebut.

Ia menjelaskan, sebelum ditolong nelayan karimun, mereka sempat lebih kurang lebih 7 jam terombang-ambing di laut yang arusnya cukup kuat. Mereka berdua tetap berpegangan tangan agar tidak terpisah.

Untuk itu, Adenan menyampaikan perlu adanya tindak lanjut oleh unsur pimpinan dan nantinya setelah dinyatakan cukup kedua orang tersebut akan diantar ke daerah asalnya.

"Untuk kasus ini kita akan berkoordinasi dengan Bupati Karimun, Danlanal Karimun dan sementara ini Kedua orang tersebut diserahkan ke Badan Perlindungan imigran dan laporan diteruskan ke Polda Kepri," katanya

Sementara Danlanal Karimun, Letkol laut Mandri Kartono mengatakan kejadian ini menjadi atensi untuk TNI AL guna mencegah kejadian serupa terulang lagi.

Menurutnya, kemungkinan 2 orang warga Indonesia yang melarikan diri dari kapal tempat mereka bekerja dan terjun ke laut ini merupakan korban trafficking.

"Dimungkinkan ada sindikatnya yang nantinya akan ditelusuri polisi dan ini juga menjadi atensi bagi TNI AL dalam melakukan penegakan hukum di laut," kata Danlanal Karimun.

Editor: Surya