Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rute Tanjungpinang-Batam

Feri Oceanna Baruna Padat, Penumpang Terpaksa Abaikan Protokol Kesehatan
Oleh : Putra Gema
Rabu | 27-05-2020 | 16:52 WIB
penumpang-feri-baruna.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kondisi kepadatan penumpang di Kapal Feri Oceanna Baruna rute Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang - Pelabuhan Telaga Punggur Batam, Rabu (27/5/2020). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Di tengah pandemi Covid-19, Kapal Feri Oceanna Baruna rute Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang - Pelabuhan Telaga Punggur Batam masih tetap beroprasi.

Jadwal oprasional yang biasanya berlangsung setiap 30 menit, kali ini setiap armada akan mulai berangkat setiap 2 jam sekali.

Hal ini menyebabkan kepadatan penumpang tujuan Tanjungpinang - Batam dan sebaliknya tidak bisa dihindarkan.

Pantauan BATAMTODAY.COM, Rabu (27/5/2020) terlihat dalam satu Feri Oceanna Baruna, ada 100 lebih penumpang turut mengikuti keberangkatan dari Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang menuju Pelabuhan Telaga Punggur Batam.

Tidak hanya itu, ratusan penumpang ini juga terlihat tidak bisa mengikuti protokol kesehatan seperti phsycal distancing dikarenakan kepadatnya.

Salah seorang penumpang, Intan menyayangkan sikap manajemen Kapal Feri Oceanna Baruna yang tidak berusaha membatasi penumpang di tengah pandemi Covid-19 (Corona Virus) ini. "Ya lihat sendiri mas, sampai tidak dapat tempat duduk seperti ini dan berdesak-desakan di bagian belakang feri. Seharusnya kan penumpang dibatasi. Bahaya kalau seperti ini," kata Intan, Rabu (27/5/2020).

Tidak hanya itu, lanjut Intan, pihak yang berwenang juga tidak melakukan termal scaner terlebih dahulu kepada setiap penumpang yang akan berangkat. "Kalau seperti ini kan membahayakan penumpang lainnya," tegasnya.

Diharapkannya, pemerintah bisa mengambil langkah tegas terkait lemahnya penerapan protokol kesehatan di transportasi laut Batam - Tanjungpinang ini.

"Kalau memang mau ikuti protokol kesehatan, seharusnya kapalnya ditambah biar penumpang tidak desak-desakan. Ini juga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kepulauan Riau," harapnya.

Editor: Gokli