Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harimau Sumatera Terkam Dua Warga Siak
Oleh : si
Jum'at | 11-05-2012 | 21:04 WIB
Honda-Batam

Panthera Tigris (Harimau Sumatera)

PEKANBARU, batamtoday - Konflik antara manusia dan harimau Sumatera kembali terjadi di Riau. Kali ini dua warga Kabupaten Siak diserang si raja hutan itu. Walau tidak menelan korban jiwa, namun warga sekitar khawatir kembali terjadi konflik.

"Dua korban sempat dilarikan ke rumah sakit di Siak. Mereka merupakan masyarakat desa yang bekerja membuka lahan pertanian," kata Said Eka, warga Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak seperti dikutip dari laman detikcom, Jumat (11/5/2012).

Menurut cerita Eka, dua korban harimau Sumatera yang belum diketahui identitasnya ini, terjadi di kawasan Sekunder 9, yakni perbatasan wilayah desa dengan Hutan Tanaman Industri milik PT Arara Abadi grup Sinar Mas.

Dua korban yang juga warga Kecamatan Buang Raya ini, masing-masing mengalami luka bekas cakaran harimau di punggungnya. Satu korban lagi mengalami luka serius di bagian kaki kanannya. Peristiwa ini terjadi sekitar empat hari yang lalu.

"Dan kondisi korban yang diternak bagian kakinya akhirnya membusuk. Dan informasi yang kita terima kakinya harus diamputasi karena sudah membusuk," kata Said Eka.

Selain warga diserang harimau Sumatera, lanjut Said, warga desa Kemuning Muda dan Desa Langkai, saat ini ketakutan. Apalagi mereka juga sering melihat adanya harimau betina.

"Harimau betina ini memang tidak mengganggu warga, tapi masyarakat tetap saja takut melihatnya," kata Said.

Tak hanya harimau yang muncul di sekitar perumahan masyarakat setempat. Tapi seperti harimau jenis lain juga terlihat di sekitar perkarangan rumah penduduk. Begitu juga dengan Beruang Madu yang juga sempat masuk ke dapur milik warga.

"Kami berharap pemerintah melihat kondisi di lapangan, agar tidak terjadi konflik dan penanganan yang salah nantinya," harap Said.

Sementara itu, Ketua Yayasan Harimau Sumatera, Bastoni kepada wartawan, membernarkan informasi yang disampaikan warga setempat. Menurutnya, saat ini tim dari yayasan mencoba untuk meninjau lokasi tersebut. Ini guna menghindari terjadinya konflik dan penanganan yang salah.

"Kita memang mendapatkan kabar ada dua warga terserang harimau. Dan adanya informasi sejumlah binatang buas saat ini masuk kepumukiman penduduk. Karena itu tim saat ini tengah menuju ke lokasi," kata Bastoni.