Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BPR Diminta Memperbesar Penyaluran Kredit Usaha Mikro
Oleh : Ocep
Jum'at | 11-05-2012 | 18:56 WIB
Adhinanto_Cahyono.jpg Honda-Batam

Adhinanto Cahyono

BATAM, batamtoday - Para pengelola bank perkreditan rakyat (BPR) di Kota Batam diminta agar memperbesar penyaluran kredit modal kerja bagi usaha mikro.

Adhinanto Cahyono, Koordinator Unit Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM KBI Batam mengungkapkan, pengembangan usaha mikro di Kota Batam masih membutuhkan dukungan yang lebih besar dari sektor perbankan.

"Sebaiknya BPR di Batam memperbesar penyaluran kredit modal kerja untuk usaha mikro," ujarnya dalam diskusi terbatas Pemberdayaan UMKM yang digelar Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Batam, Jumat (11/5/2012).

Dia menyebutkan, hingga kini sudah ada 28 unit BPR yang beroperasi di Kota Batam.

Bila masing-masing BPR memperbesar penyaluran kredit untuk modal kerja usaha mikro, maka dia meyakini pertumbuhan usaha mikro di kota ini dapat berkembang lebih pesat.

Para pengelola BPR, lanjutnya, tidak perlu merasa khawatir kredit usaha mikro berpotensi besar menimbulkan NPL (net performing loan/kredit macet).

Mengingat saat ini sudah banyak mekanisme dan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur visibilitas usaha-usaha mikro.

Termasuk informasi usaha-usaha mikro potensial yang beroperasi di Kota Batam yang telah didata KBI.

Bahkan dia memastikan KBI Batam akan membantu semaksimal mungkin informasi-informasi yang dibutuhkan BPR dalam menyalurkan kredit modal kerja bagi usaha mikro.

Dia juga meminta kepada para pengelola BPR untuk tidak mengkhawatirkan evaluasi terhadap kredit modal kerja yang telah disalurkannya ke usaha mikro karena KBI tidak memiliki kewenangan untuk itu.

"KBI juga tidak bisa menentukan besaran ketersediaan plafon kredit mikro ke BPR, yang penting dana masyarakat aman," sambung Adhinanto.

Ketersediaan dana, baik kredit konsumsi maupun untuk usaha mikro ditentukan sendiri oleh masing-masing pengelola BPR sesuai dengan kemampuannya.