Demo Perdana Menteri

JEDAH, batamtoday - Sembilan aktivis Bersih3.0 yang menuntut Perdana Menteri Malaysia ditangkap di Arab Saudi. Kesembilan aktivi tersebut diamankan polisi negara Islam itu karena dianggap mengganggu ketertiban umum dengan menggelar demontrasi.

Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Razali Ibrahim mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap kesembilan aktivis yang diamankan tersebut. Ternyata mereka adalah mahasiswa penerima beasiswa resmi dari pemerintah Malaysia. Karena itu, kemungkinan beasiswa yang diserahkan akan segera ditarik kembali. 

"Masalah ini masih dalam penyelidikan pihak berkuasa di Arab Saudi dan dindakan yang dikenakap terhadap mereka masih tergantung dari hasil penyelidikan. Jika memang terbukti mereka bersalah, tidak menutup kemungkinan beasiswanya akan dicabut," ujar Razali dikutip batamtoday dari Bharian, Jum'at (11/5/2012).

Sementara itu, situs resmi Bersih3.0, sejumlah organisasi yang tergabung dalam gerakan menentang pemerintah tersebut justru menuding bahwa penangkapan di Arab Saudi adalah atas pesanan Perdana Menteri Malaysia. Ketakutan akan kejatuhan rejim Najib, direspon dengan menangkap sejumlah aktivis yang meneriakkan keadilan untuk rakyat Malaysia.

"Aksi demontrasi yang dilakukan Bersih berlansung serentak di Hongkong, Arab Saudi, Prancis dan negara-negara lainya dimana para pelajar Malaysia berada di sana. Dan Pemerintah ketakutan dengan gerakan ini karena melihat antusiasme dan dukungan yang luar biasa. Kini mereka (pemerintah.red) telah memutarbalikan fakta dan kami dituduh sebagai penyebab kerusuhan, penangkapan dilakukan bukan hanya di Arab tapi di Malaysia, sejumlah aktivis juga diamankan. Pemerintah ingin menggagalkan recana reformasi yang kami bangun," tulis pernyataan resmi Bersih3.0.