Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cegah Corona, UNICEF Minta Orangtua Ajarkan Anak Cuci Tangan dan Pakai Masker
Oleh : Redaksi
Sabtu | 11-04-2020 | 12:20 WIB
cuci-tangan-bersih2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi cara cuci tangan.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - United Nation Children's Fund (UNICEF) meminta orang tua menjadi role model bagi anak agar anak mengikuti kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker pada saat berpergian. Hal itu guna mencegah penularan COVID-19.

"Saya ingatkan untuk orang tua di rumah untuk selalu menjadi role model bagi anak, karena anak-anak melakukan hal dengan mencontoh, meniru apa yang orang dewasa lakukan," kata Spesialis Komunikasi Perubahan Perilaku UNICEF, Rizky Ika Syafitri, Sabtu (11/4/2020).

"Jadi cuci tangan pakai sabun sesering mungkin, anak-anak akan melihat itu, cuci tangan pakai hand sanitizer saat keluar rumah, anak-anak akan mengikuti itu, atau kalau terpaksa keluar rumah pakai masker anak-anak akan melihat itu, kalau bersin pakai siku anak-anak akan mencontoh itu," sambungnya.

Rizky menyebut UNICEF menggelar survei terhadap anak-anak hingga remaja berusia 16-18 tahun sekitar 4.000 responden pada bulan Februari sebelum pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama. Hasilnya, sebanyak 25 persen anak tidak mengetahui sama sekali tentang COVID-19, selain itu ada anak-anak yang mengetahui gejalanya tetapi tidak tahu pencegahannya misalnya harus mencuci tangan memakai sabun.

"Mereka tahu tentang mencegahnya cuci tangan, tapi tidak tahu cuci tangan dengan sabun. Temuan lainnya adalah tingkat kepercayaan ke pemerintah 70 persen cukup tinggi, mereka percaya bahwa pemerintah bisa menangani ini. Kemudian temuan yang lain sekitar 50-60 persen anak berpikir bahwa informasi (COVID-19) yang disampaikan pada bulan Februari waktu itu, untuk anak-anak belum cukup untuk membuat mereka bisa melindungi dirinya," ujarnya.

Rizky mengatakan UNICEF kemudian mengembangkan chat robot yang menyediakan informasi yang dapat diakses masyarakat mengenai gejala COVID-19, cara pencegahannya, dimana RS rujukan. Selain itu UNICEF mengembangkan website covid19.go.id bekerjasama dengan pemerintah seperti KSP, BNPB, Kominfo, dan Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 dab BNPB dengan harapan masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar.

Rizky mengatakan informasi hoax dapat mempengaruhi psikologis anak. Kemudian pada bulan Maret, UNICEF kembali melakukan survei untuk melihat dampak sosialisasi COVID-19 kepada anak dan remaja. Pada survei itu indikator seperti imbauan di rumah saja ditambahkan, hasilnya sebagian anak masih melakukan berpergian.

"Di survei kedua ini kami tambahkan beberapa komponen, termasuk tentang pertanyaan menurut pengamatan mereka apakah orang-orang di sekitar mereka sudah menjaga jarak 1 meter, sayangnya mereka menjawab 60 persen belum menjaga jarak, sepertinya pesan menjaga jerak itu harus diperkuat," ujarnya.

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha